TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Polisi Turki menangkap kepala jaringan keuangan Mossad, agen intelijen Israel.
Sementara itu, pasukan Ukraina terkepung di Sudzha saat Rusia menggempur lewat udara.
Di tengah kunjungan Paus Fransiskus ke Asia, pasukan pengawalnya yang disebut Garda Swiss, ikut menjadi sorotan.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Kepala Jaringan Keuangan Mossad Ditangkap di Turki, Sudah Diawasi sejak 25 Agustus dan Kini Ditahan
Kepolisian Istanbul menangkap Liridon Rexhepi, yang diidentifikasi oleh Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) sebagai kepala jaringan keuangan Mossad di Turki.
Adapun Mossad merupakan salah satu dari tiga organisasi intelijen utama Israel, bersama dengan Aman (intelijen militer) dan Shin Bet (keamanan internal).
Penangkapan agen keuangan Mossad ini sebagaimana disampaikan sumber keamanan pada Selasa (3/9/2024).
Menurut sumber tersebut, Liridon Rexhepi mengelola operasi keuangan badan intelijen Israel Mossad di Turki.
Diberitakan Arab News, Liridon Rexhepi telah ditahan di Istanbul pada 30 Agustus 2024.
Liridon Rexhepi diduga mentransfer dana kepada personel Mossad yang beroperasi di Turki, kata badan intelijen Turki MIT.
Baca juga: AS Mendakwa 6 Petinggi Hamas atas Serangan 7 Oktober, Termasuk Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar
Turki, yang telah mengecam Israel atas perangnya melawan militan Hamas di Jalur Gaza, tahun ini telah menahan lebih dari 20 orang yang diduga memiliki hubungan dengan Mossad.
2. Pasukan Ukraina Terkepung di Sudzha, Rusia Menggempur Lewat Udara dan Drone
Kekhawatiran negara-negara Barat para pendukung Ukraina semakin nyata, invasi ke Kursk bakal gagal total.
Pancingan Panglima Angkatan Bersenjata Oleksandr Syrsky menguasai wilayah provinsi Rusia di perbatasan di kedua negara tersebut menjadi bumerang.
Pada saat pasukan elit menguasai sejumlah desa dan kota kecil Sudzha, Rusia tak terpancing mengerahkan pasukannya dalam jumlah besar.
Justru mereka kini dikabarkan tak bisa bergerak di wilayah tersebut karena telah dikepung.
Vladimir Putin cukup mengirim ratusan pasukan bayaran PMC Bear untuk menambah penjaga perbatasan, yang dipenuhi oleh anggota Batalion Akhmat dari Chechnya ke wilayah Kursk.
Namun serangan militer Rusia jadi semakin dahsyat karena mereka lebih banyak menggunakan senjata elektronik. Mereka lebih banyak menyerang prajurit Zelensky dengan serangan udara dan drone.
3. Perwira Israel: Iran Luncurkan Rudal Berkecepatan 500 Km/Jam, IDF Megap-megap Tanpa Bantuan AS
Seorang perwira senior Angkatan Udara Israel mengungkapkan sejumlah hal terkait situasi keamanan Israel termasuk saat Iran melakukan serangan balasan pada 13 April silam.
Perwira tersebut memulai pertanyaannya dengan mengungkapkan rencana negaranya untuk meningkatkan produksi bom, rudal, dan amunisi lainnya di wilayah pendudukan Israel.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan angkatan udara Israel pada pemasok asing, khususnya Amerika Serikat (AS).
Berbicara kepada surat kabar Israel, Haaretz, perwira tersebut menekankan kalau tanpa dukungan Amerika, militer Israel, khususnya angkatan udara, akan menghadapi kesulitan yang signifikan dalam mempertahankan agresinya selama lebih dari beberapa bulan di Jalur Gaza.
Baca juga: Manual Book Taktik Pertempuran Hamas di Terowongan, Panduan Rinci yang Bikin Israel Kelabakan
4. Mengenal Garda Swiss Vatikan, Pasukan Elite Kepausan yang Siap Korbankan Nyawa demi Paus
Mengenal Garda Swiss, Pasukan Elite Kepausan yang bertugas melindungi Paus, Istana Apostolik, dan Kota Vatikan.
Sering disebut sebagai “tentara terkecil di dunia,” Garda Swiss bertugas sebagai pengawal pribadi Paus, termasuk dalam perjalanan kerasulannya, dan sebagai penjaga Kota Vatikan dan vila Kepausan Castel Gandolfo.
Mereka juga melindungi Dewan Kardinal Suci ketika tidak ada Paus, selama masa sede vacant (kursi kosong), seperti masa antara kematian Paus dan pemilihan penggantinya.
Baca juga: Gaji dan Kriteria untuk Menjadi Anggota Garda Swiss, Pasukan Keamanan yang Bertugas Lindungi Paus
Korps Tentara Swiss ini bertanggung jawab atas keselamatan Paus.
Selengkapnya inilah sejarah Garda Swiss:
Sejarah Garda Swiss
Tentara bayaran Swiss sudah lama dikenal sebagai prajurit terbaik di dunia.
Sarjana Romawi kuno Tacitus menyatakan, “Bangsa Helvetia adalah bangsa pejuang, terkenal karena keberanian prajurit mereka”.
Pada tahun 1505, uskup Swiss (kemudian menjadi kardinal) Matthäus Schiner, yang bertindak atas nama Paus Julius II, mengusulkan pembentukan kontingen Swiss permanen yang akan beroperasi di bawah kendali langsung Paus.
Pada tanggal 22 Januari 1506, kontingen pertama yang terdiri dari 150 pengawal Swiss, yang dipimpin oleh Kapten Kaspar von Silenen, tiba di Vatikan.
Mereka segera mendapatkan reputasi atas pengorbanan diri dan keberanian, seperti yang ditunjukkan selama Penjarahan Roma pada tahun 1527, ketika semua, kecuali 42 dari 189 pengawal tewas saat membela Paus Clement VII.
(Tribunnews.com)