Akan tetapi, PM Israel Benjamin Netanyahu kemudian menambahkan empat syarat yang tidak dapat dinegosiasikan.
Termasuk mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia, jalur tanah sepanjang 14 km yang berbatasan dengan Mesir. A
Pada Senin (2/9/2024), Netanyahu menegaskan lagi bahwa poros kejahatan membutuhkan Koridor Philadelphia. Untuk itu ia harus mengendalikannya.
Baca juga: Kenapa Israel Ngotot Tak Mau Mundur dari Koridor Philadelphia? Tak Mau Mesir Dapat Gas Alam
"Hamas bersikeras agar kita tidak berada di sana, dan karena alasan itu, saya bersikeras agar kita berada di sana," kata PM Israel, dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (5/9/2024).
Netanyahu mengatakan bahwa dimungkinkan Hamas menyelundupkan barang-barang, bahkan senjata, melalui Philadelphia sebelum 7 Oktober 2023.
Hal ini membuat para kritikus percaya kalau tuntutan Netanyahu di saat-saat terakhir lebih terkait dengan upaya terus melanggengkan perang di Gaza daripada masalah keamanan yang sebenarnya.
"Pada dasarnya, itu adalah alasan yang digunakan Netanyahu saat ini," kata Zachary Lockman, seorang pakar Palestina-Israel di Universitas New York, kepada Al Jazeera.
"Dia mencari dalih apa pun yang dapat digunakan untuk menghindari kesepakatan penyanderaan atau gencatan senjata," jelas dia.
Netanyahu telah dikritik dalam negeri oleh tokoh-tokoh seperti menteri pertahanannya dan sesama anggota partai Likud, Yoav Gallant.
"Fakta bahwa kita memprioritaskan Koridor Philadelphia dengan mengorbankan nyawa para sandera adalah aib moral," kata Gallant kepada para menteri.
Beberapa tokoh militer telah mengkritik keputusan Netanyahu dari sudut pandang strategis.
Sementara Kepala Staf Umum Angkatan Darat Israel Herzi Halevi mengatakan menempatkan tentara di Koridor Philadelphia akan membuat mereka menghadapi risiko yang tidak perlu.
(oln/ahrm/kmpscm/*)