TRIBUNNEWS.COM - Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam meriliis video dua tawanan Israel sebelum ditemukan tewas di Jalur Gaza.
Dua sandera tersebut adalah Carmel Gat dan Alexander Lobanov.
Mereka termasuk di antara enam tawanan Israel yang jasadnya diambil dari Jalur Gaza selatan pada hari Minggu (1/9/2024).
Dalam video yang dirilis pada hari Rabu (5/9/2024), Lobanov mengungkapkan fakta yang mengejutkan.
Lobanov mengatakan dirinya dan sandera lainnya telah dipindahkan ke beberapa lokasi berbeda sejak 7 Oktober 2023.
Ia menjelaskan Hamas memindahkan dirinya untuk melindungi dari pemboman dan penembakan dari tentara kependudukan (IDF).
"Mereka memindahkan saya 10 kali untuk menyelamatkan hidup saya," kata tawanan Israel tersebut, dikutip dari Al Mayadeen.
Tak hanya itu, Lobanov menggambarkan kondisi mengerikan yang ia dan sandera lainnya hadapi.
“Kami ditahan dalam kondisi yang sangat sulit, dengan kebutuhan dasar seperti air, makanan, listrik, dan perlengkapan kebersihan tidak tersedia,” katanya.
Ia juga mengungkapkan ketakutannya akan serangan IDF.
“Tentara Israel terus menerus melakukan pemboman. Kami takut dan hampir tidak bisa tidur," jelasnya.
Kritik Lobanov dan Gat terhadap Netanyahu
Baca juga: Video Hamas soal Nasib Sandera Israel: Netanyahu Ingin Peti Mati Baru Setiap Hari
Lobanov mengungkapkan kegeramannya dengan pemerintahan PM Israel, Netanyahu.
Menurut Lobanov, Netanyahu gagal melindungi para sandera.
"Netanyahu gagal melindungi saya dan orang lain pada tanggal 7 Oktober," katanya.