Pilihan kedua ialah menahan diri dan mencari alternatif lain.
Jika Iran enggan melancarkan serangan, proksi-proksi Iran dan kaum oposisi di dalam negeri bisa melihatnya sebagai tanda kelemahan pemerintah Iran.
Safavi menyebut sudah ada 28 kedutaan dan konsulat milik Israel yang ditutup sementara karena adanya ancaman dari Iran dan proksinya.
"Penutupan itu terjadi karena rasa takut, dan itu berarti bahwa melawan rezim brutal itu adalah hak yang legal dan sah," ujarnya.
Adapun Israel sudah membunuh 18 perwira senior IRGC sejak Desember 2023. Hal itu cukup mengusik Iran
Pengamat Iran mengatakan ada banyak negara di Timur Tengah yang ingin melihat Iran terlibat langsung dalam perang melawan Israel karena hal itu akan berdampak sangat buruk bagi negara itu.
"Sekarang kepentingan semua tokoh di kawasan itu ialah menyeret Iran ke dalam perang," kata Heshmatollah Falahatpisheh, mantan kepala Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan luar negeri Parlemen Iran, pada hari Minggu.
Adapun Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan negaranya siap menghadapi skenario apa pun dalam melawan Iran.
Israel mengevakuasi duta besar
Beberapa hari lalu Israel dikabarkan mulai mengevakuasi para staf kedutaan besarnya di seluruh dunia karena takut akan ancaman serangan balasan Iran.
Media besar Israel bernama Yedioth Ahronot mengatakan sudah ada tujuh kedutaan Israel yang dievakuasi.
Di antaranya ialah kedutaan Israel di Bahrain, Mesir, Yordania, Maroko, dan Turki.
Baca juga: Iran Gagalkan Serangan Teror ISIS yang Direncanakan pada Idul Fitri, 2 Agen Senior ISIS Ditangkap
Sementara itu, narasumber yang didapatkan oleh The Jerusalem Post mengatakan semua kedutaan Israel di seluruh dunia kini dalam siaga tinggi setelah muncul ancaman dari Iran.
Beberapa duta besar juga diminta untuk tidak tampil dalam acara publik dengan alasan keamanan.
Selain itu, para diplomat Israel di luar negeri telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kedutaan mereka akan menjadi target pembalasan Iran.