News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Demonstran Israel Arak Peti Mati Tiruan, Tuntut Netanyahu Percepat Proses Pembebasan Sandera

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan peti mati tiruan itu diarak mengelilingi ibu kota Tel Aviv sambil diselimuti bendera Israel, bersamaan dengan sejumlah foto para tawanan Israel yang telah meninggal dunia. Sebagai lambang atas kematian para sandera Israel yang beberapa hari terakhir ditemukan tewas di terowongan Rafah, Gaza.

Menjadi demonstrasi anti pemerintah terbesar di Israel sejak perang Gaza dimulai hampir 11 bulan lalu.

Massa yang kian membabi buta, mendorong Para warga Israel di Tel Aviv menggelar mogok nasional sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Netanyahu atas tewasnya enam sandera Hamas.

Sementara itu, untuk pertama kalinya federasi serikat pekerja terbesar Israel, Histadrut menyerukan pemogokan umum untuk menekan pemerintah agar menandatangani kesepakatan gencatan senjata.

Hal serupa juga turut dilakukan Serikat pekerja Bandara Ben Gurion, pusat transportasi udara utama Israel.

Mereka mengancam akan menutup operasional bandara mulai pada Senin pukul 8 pagi waktu setempat.

Adapun langkah ini bertujuan untuk menutup atau mengganggu sektor-sektor utama ekonomi Israel, termasuk perbankan dan perawatan kesehatan.

Menyusul yang lainnya, Layanan kota di pusat ekonomi Israel, Tel Aviv, juga akan ditutup selama mulai Senin kemarin.

"Tanpa pengembalian para sandera, kita tidak akan dapat mengakhiri perang, kita tidak akan dapat merehabilitasi diri kita sebagai masyarakat dan kita tidak akan dapat mulai merehabilitasi ekonomi Israel," kata kepala asosiasi Ron Tomer.

Netanyahu Kirim Permintaan Maaf

Merespon amukan massa yang semakin membabi buta, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu akhirnya buka suara, meminta maaf kepada jutaan warga negara setelah para keluarga sandera menggelar demo besar-besaran.

Lewat konferensi pers yang disiarkan televisi, Netanyahu mengatakan bahwa ia meminta maaf karena gagal menyelamatkan keenam sandera yang ditemukan tewas di sebuah terowongan di Gaza selatan.

“Saya meminta maaf karena tidak membawa mereka kembali hidup-hidup,” kata Netanyahu dikutip dari NYPost.

“Kami hampir berhasil, tetapi kami tidak berhasil. Hamas akan membayar harga yang sangat mahal untuk ini,” imbuh Netanyahu.

Tak hanya mengirimkan permintaan maaf, dalam kesempatan itu Netanyahu juga turut meminta ampunan kepada keluarga sandera.

Ia menyesal telah gagal menjalankan tugas, mengembalikan enam sandera yang ditawan militan Hamas.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini