News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Perempuan Aktivis Amerika Kena Tembak di Kepala oleh Peluru Tajam Pasukan Israel di Beita Nablus

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendiang aktivis kemanusiaan Amerika Serikat asal Turki, Esnor Ezki (26 tahun) yang dilaporkan tewas tertembak di kepala oleh pasukan Israel saat menjadi peserta demo anti-pendudukan di Kota Beita, Nablus, Tepi Barat, Jumat (6/9/2024).

Sekretaris Jenderal organisasi pan-Arab, Ahmed Aboul Gheit menyebut keputusan tersebut sebagai “kudeta” terhadap Perjanjian Oslo, mengembalikan seluruh situasi ke titik nol dan konsolidasi pendudukan.

Baca juga: IDF Serahkan Kekuasaan ke Sipil Ekstremis di Bawah Smotrich, Tepi Barat di Tepi Aneksasi Israel 

Dia menyerukan komunitas internasional “untuk melihat pemerintah Israel secara apa adanya, sebuah pemerintahan rasis sayap kanan yang tidak tertarik pada perdamaian, yang berupaya membongkar simbol Otoritas Palestina dan mengkonsolidasikan realitas pendudukan di Tepi Barat.”

"Keputusan terbaru ini menunjukkan kalau pemerintah Israel sepenuhnya menyerah pada kelompok sayap kanan karena berupaya melemahkan semua komponen solusi dua negara dan mempermalukan komunitas internasional, yang mengambil arah berlawanan, memperluas pengakuannya terhadap negara Palestina," kata juru bicara Aboul Gheit, Jamal Rushdie akhir pekan kemarin.

Dia mengatakan tindakan Israel akan semakin memperburuk situasi di Tepi Barat, memutarbalikkan waktu sebelum Perjanjian Oslo, dan menempatkan Palestina di bawah rezim pendudukan langsung, yang hanya dapat dicap sebagai apartheid.

Pemukim menyerang tentara Israel di Tepi Barat. Pasukan pendudukan Israel bentrok dengan pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki ketika mereka membongkar pos terdepan pemukim ilegal dini hari tadi, menurut rekaman video operasi polisi yang dilihat oleh Reuters. (Tangkapan layar X)

Pada Jumat (6/9/2024) dini hari, tentara pendudukan Israel (IDF) mundur dari kota Jenin dan kampnya di Tepi Barat.

Penarikan mundur pasukan IDF ini sekaligus menandakan berakhirnya periode pertempuran terpanjang yang sedang berlangsung di wilayah tersebut sejak "Operasi Perisai Pertahanan" pada tahun 2002, yang melibatkan sekitar 30.000 tentara pendudukan.

Baca juga: Pakar Militer: Agresi Besar-besaran Israel di Tepi Barat Persis Buku A Place Under The Sun Netanyahu

Meskipun pengumuman penarikan pasukan oleh Radio Angkatan Darat Israel, dipastikan kalau agresi IDF belum berakhir, kata laporan Al-Mayadeen.

Ada potensi kalau pasukan pendudukan Israel dapat kembali ke Jenin dan daerah lain di Tepi Barat setelah beberapa waktu pasca-agresi besar-besaran ini.

Selain itu, Kantor Berita Palestina, Wafa melaporkan meningkatnya kekhawatiran kalau pasukan pendudukan IDF berpeluang kembali untuk melancarkan serangan lebih lanjut di kota dan kampnya setelah mendirikan pos pemeriksaan militer di sekitar daerah tersebut, seperti yang telah terjadi pada kejadian sebelumnya.

Setelah penarikan pasukan Israel, Pemerintah Kota Jenin telah mulai mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan upaya rekonstruksi, seperti yang diumumkan oleh walikotanya.

Baca juga: Brigade Al Qassam Sergap Pasukan Israel di Jenin, IDF Kerahkan Lapis Baja, Buldoser, hingga Sniper

Seorang orang tua warga Palestina memegang bendera Palestina saat berjalan di jalanan Jenin, Tepi Barat yang hancur karena agresi militer Israel di kota tersebut selama 10 hari berturut-turut.

Hal ini terjadi di tengah kerusakan yang signifikan, dengan sekitar 70 persen jalan kota terkena dampak selama 10 hari terakhir agresi yang intens dan terus-menerus.

Agresi tersebut mengakibatkan 22 warga Palestina menjadi korban meninggal, hanya di Jenin, termasuk orang tua dan anak-anak.

Korban tersebar sebagai berikut: 14 di kamp, ​​dua di kota, tiga dari Kafr Dan di sebelah barat Jenin, dua di al-Yamoun di sebelah barat Jenin, dan satu di al-Sayla al-Harithiya di sebelah barat Jenin.

Selain itu, pasukan pendudukan israel juga mundur dari Tulkarm dan kampnya setelah agresi baru yang berlangsung selama empat hari.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini