News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Mantan Jendral Top Israel Desak Netanyahu Ubah Strategi perang, Fokuskan Militer ke Lebanon

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jendral top Israel Benny Gantz mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengalihkan fokus pasukannya ke Lebanon. Pengalihan strategi perang dengan memindahkan fokus militer ke wilayah Lebanon perlu dilakukan karena keberadaan Iran dan proksinya Hizbullah telah memberikan masalah baru bagi Israel.

TRIBUNNEWS.COM – Jenderal top Israel sekaligus mantan menteri kabinet perang, Benny Gantz mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengalihkan fokus pasukannya ke Lebanon.

Desakan itu dilontarkan Gantz saat berbicara dalam forum Timur Tengah di Washington, Amerika Serikat (AS), Senin (9/9/2024).

"Kita memiliki kekuatan yang cukup untuk menangani Gaza, dan kita seharusnya berkonsentrasi pada apa yang terjadi di wilayah utara," ujar Gantz, seperti dilansir Times Of Israel.

Dalam keterangan Gantz menjelaskan pengalihan strategi perang dengan memindahkan fokus militer ke wilayah Lebanon perlu dilakukan karena keberadaan Iran dan proksinya Hizbullah telah memberikan masalah baru bagi Israel.

Lantaran Israel dan Hizbullah, yang didukung Iran hampir setiap hari melontarkan serangan lintas perbatasan.

Hizbullah menyebut serangannya itu sebagai dukungan untuk sekutunya, Hamas, yang sedang berperang melawan Tel Aviv.

Namun serangan tersebut justru menambah penderitaan warga Israel yang berada di perbatasan Utara.

Bahkan hampir sebagian besar warga Israel Utara yang rumahnya berbatasan dengan Lebanon terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kerugian Israel Bengkak Rp 2,04 triliun

Tak sampai disitu, serangan drone Hizbullah juga membuat para petani asal Israel Utara tidak dapat bekerja di lahan perkebunan mereka hingga membuat sektor pertanian Israel merugi.

Baca juga: Menteri Kono akan Minta Presiden Israel Hentikan Perang Bila Jadi PM Jepang

Membengkak hingga kerugian negara tembus 599 juta shekel atau sekitar Rp 2,04 triliun.

Serangkaian masalah ini yang mendorong Gantz agar Netanyahu segera bertindak , memindahkan pasukannya guna mempersiapkan apa pun yang mungkin terjadi di wilayah utara.

"Kisah Hamas adalah berita lama. Kisah Iran dan proksinya di seluruh wilayah yang mereka coba lakukan adalah masalah sebenarnya," tutur Gantz.

"Pergeseran pusat gravitasi bisa terjadi dengan cepat dan juga bisa melibatkan kalian dalam waktu singkat," imbuhnya.

Adapun diketahui Menteri Kabinet Perang Benny Gantz mengundurkan diri dari pemerintahan darurat saat perang masih berlangsung.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini