TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Kependudukan Israel (IDF) menahan staf PBB pada Senin (9/9/2024).
Saat itu, konvoi PBB sedang perjalanan menuju Gaza dan melewati pos pemeriksaan Wadi.
Namun rombongan PBB ini tiba-tiba dihentikan oleh IDF dengan todongan senjata.
"Konvoi itu dihentikan dengan todongan senjata tepat setelah pos pemeriksaan Wadi Gaza dengan ancaman akan menahan staf PBB. Kerusakan parah disebabkan oleh buldoser pada kendaraan lapis baja PBB," kata kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Meski telah mendapat izin untuk melewati pos tersebut, IDF tetap menahan staff PBB selama 8 jam.
Rombongan staff PBB ini diketahui sedang menuju Gaza untuk program vaksinasi polio.
"Konvoi tersebut membawa staf nasional dan internasional yang bepergian untuk menggelar kampanye vaksinasi polio bagi anak-anak di Kota Gaza dan Gaza utara," kata Lazzarini.
Setelah ditahan selama 8 jam, staff PBB kemudian dibebaskan.
"Konvoi staf dan kendaraan PBB yang ditahan oleh pasukan Israel di Gaza utara dibebaskan pada hari Senin setelah ditahan selama beberapa jam," jelas Lazzarini.
Meski sudah dibebaskan, Lazzarini mengatakan penahanan ini menghambat program vaksinasi yang akan diadakan di Gaza.
"Kami tidak dapat memastikan apakah kampanye polio akan berlangsung besok, (Selasa) di Gaza utara," jelasnya.
Lazzarini lebih lanjut menekankan bahwa penahanan konvoi PBB bukanlah insiden yang berdiri sendiri.
Baca juga: Israel Serang Khan Yunis Lagi dan Bunuh 40 Warga, Hamas: IDF Bohong, Tak Ada Anggota Kami di Lokasi
Namun ini termasuk dalam serangkaian yang dilakukan IDF kepada staf PBB.
"Insiden penting ini adalah yang terbaru dalam serangkaian pelanggaran terhadap staf PBB, termasuk penembakan terhadap konvoi & penangkapan oleh Angkatan Bersenjata Israel di pos pemeriksaan meskipun telah ada pemberitahuan sebelumnya," kata Lazzarini.
Lazzarini menekankan, untuk memasuki Gaza, staf PBB harus mendapatkan izin agar dapat melaksanakan tugasnya secara lancar dan damai sesuai dengan hukum haminter Internasional.
Bukan Pertama Kali
IDF tidak hanya sekali mengganggu keamanan staf PBB dalam menjalankan tugasnya di Gaza.
Pada minggu lalu, IDF mengebom konvoi bantuan yang diselenggarakan oleh organisasi kemanusiaan nirlaba AS di Jalur Gaza.
Pengeboman ini menewaskan 5 orang pekerja bantuan, dikutip dari Al Mayadeen.
Lebih parahnya lagi, konvoi tersebut menjadi sasaran meskipun sebelumnya telah berkoordinasi dengan pasukan pendudukan Israel.
Kendaraan itu diserang di bagian depan menggunakan rudal oleh IDF.
Konvoi tersebut mengirimkan pasokan medis dan bahan bakar ke sebuah rumah sakit di Rafah, Gaza selatan, yang dioperasikan oleh Uni Emirat Arab.
Sebelumnya, mereka telah berkoordinasi dengan IDF dan diizinkan.
Namun sayangnya, IDF mengingkari janjinya hingga menewaskan para staf yang bertugas.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak berhenti melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 41.100 orang.
Sementara korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 94.800 warga Palestina.
Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Staf PBB dan Konflik Palestina vs Israel