TRIBUNNEWS.COM - Palestina telah mengajukan draf resolusi PBB yang menuntut Israel agar segera mengakhiri kependudukannya di Gaza dan Tepi Barat.
Dalam resolusi tersebut, Palestina mendesak Israel agar mengakhiri semua agresinya di Gaza dan Tepi Barat dalam waktu 6 bulan.
Tidak hanya itu, dalam usulan tersebut, Palestina juga menuntut evakuasi semua pemukim dan pembongkaran tembok pemisah yang dibangun Israel di Tepi Barat.
Kemudian Palestina juga meminta agar semua warga Palestina dapat kembali ke rumah masing-masing serta Israel harus mengganti rugi kerusakan yang mereka perbuat.
Apabila usulan terbaru dari Palestina diadopsi oleh Majelis Umum, maka tidak akan mengikat secara hukum tetapi tingkat dukungannya akan mencerminkan opini dunia.
Sebagai informasi, di Majelis Umum tidak ada hak veto, sehingga ada kemungkinan usulan ini diadopsi.
Usulan yang diperoleh oleh The Associated Press ini menyusul putusan pengadilan tinggi PBB pada bulan Juli lalu.
Usulan tersebut menyatakan kehadiran Israel di wilayah Palestina adalah melanggar hukum dan harus diakhiri.
Mahkamah Internasional mengatakan Israel tidak memiliki hak untuk berdaulat atas wilayah tersebut dan melanggar hukum internasional yang melarang perolehan tanah dengan paksa.
Namun dalam putusan pengadilan tinggi PBB pada bulan Juli, Israel tidak menerima putusan tersebut.
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Dolan menolak keras putusan tersebut.
Menurutnya, putusan pengadilan ini tidak akan mengubah tujuan Israel di Gaza.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Baru ke Tepi Barat, Tembaki Pekerja di Betlehem, Bawa Buldoser ke Nablus
"Tidak ada yang akan menghentikan Israel atau menghalanginya dari misinya untuk membawa pulang para sandera dan melenyapkan Hamas," katanya, dikutip dari Arab News.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan putusan Mahkamah Internasional harus diterima dan harus dilaksanakan.
Sementara itu, Israel menganggap Tepi Barat sebagai wilayah yang disengketakan, yang masa depannya harus diputuskan dalam negosiasi.
Israel telah memindahkan orang-orang ke sana dalam permukiman untuk memperkuat cengkeramannya.
Banyak tanah di Tepi Barat yang telah dicaplok oleh Israel.
Israel merebut Tepi Barat, Yerusalem timur, dan Jalur Gaza dalam perang Timur Tengah tahun 1967.
Palestina menginginkan ketiga wilayah itu untuk negara merdeka.
Ketegangan Meningkat di Tepi Barat
Sejak Oktober 2023, ketegangan meningkat di Tepi Barat.
Banyak terjadi kekerasan yang dilakukan pemukim Israel dan tentara kependudukan (IDF) pada warga Palestina di Tepi Barat.
Serangan udara dan darat sistematis terhadap wilayah Jenin, Nablus, Tulkarem, dan Tubas, khususnya yang menargetkan kamp pengungsi, telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Mereka mengintensifkan serangan mulai 1 September 2024.
Baru-baru ini, 5 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di kota Tubas, Tepi Barat.
Pasukan Israel menembak mati seorang remaja di kamp pengungsi Far'a pada Kamis (4/9/2024).
Dalam insiden terpisah, Wafa melaporkan bahwa tentara Israel menembakkan beberapa peluru ke arah Majed Fida Abu Zeina, remaja berusia 16 tahun, di Far'a.
"Mereka menganiayanya dan mencegah kru ambulans untuk menjangkaunya," tulis Wafa.
“Kemudian mereka menyeretnya keluar dari kamp menggunakan buldoser militer,” kata laporan itu, dikutip dari Al Jazeera.
Kemudian di wilayah Jenin, Israel telah menarik pasukannya pada Jumat (6/9/2024).
Sebelumnya, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) telah melancarkan operasi besar-besaran di kota Jenin selama 10 hari.
Serangan Israel di kota Jenin ini telah menewaskan 21 warga Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah tersebut termasuk anak-anak dan orang tua.
Sementara 130 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka.
Tidak hanya itu, kepergian pasukan Israel dari Jenin meninggalkan jejak kehancuran.
pemerintah kota Jenin telah melaporkan kerusakan jalan dan infrastruktur setelah serangan Israel.
Ia menjelaskan, agresi Israel di Jenin telah menyebabkan 70 persen jalan di kota tersebut hancur total.
Serangan tersebut telah berdampak parah pada infrastruktur dan layanan penting lainnya.
Tepi Barat juga tidak luput dari serangan Israel.
Lebih dari 680 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Mereka yang tewas kebanyakan adalah pemuda Palestina.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Resolusi PBB dan Tepi Barat