News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

30 Roket Al-Qassam Hantam Pangkalan Militer Israel, Targetkan Markas Besar Brigade Barat ke-300 IDF

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, bersiap menembakkan rudal ke pasukan Israel. - Brigade Al-Qassam melaporkan pihaknya telah menargetkan pangkalan militer Israel menggunakan 30 roket yang diluncurkan dari Lebanon selatan.

3. Pukul 10.25 waktu setempat: Pejuang Hizbullah menyerang Barak Zibdeen di Perkebunan Shebaa menggunakan roket.

4. Pukul 12.25 waktu setempat: Pejuang Hizbullah menargetkan bunker pasukan Israel di pemukiman Metula.

5. Pukul 18.00 waktu setempat: Pejuang Hizbullah menargetkan tentara Israel di lokasi militer al-Ibad.

6. Menanggapi agresi Israel di Nabatieh-Zibdeen, pejuang Hizbullah menargetkan pos pemeriksaan militer di pemukiman Dan.

7. Pejuang Hizbullah menargetkan pangkalan militer milik Divisi ke-146 di Abirim menggunakan roket Katyusha.

Helikopter Black Hawk Israel Jatuh

Sementara itu, militer Israel melaporkan helikopter Black Hawk yang ditumpangi pasukannya jatuh di Koridor Philadelphia, Rabu.

Baca juga: 12 Kapal Israel Jadi Sasaran Iran, Panglima Tertinggi IRGC: Ini adalah Serangan Balasan

Menyusul kecelakaan itu, militer Israel menghentikan penggunaan armada tersebut.

Menurut surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, empat tentara Israel yang terluka menderita cedera serius.

Sementara, dua lainnya tewas akibat insiden itu.

Situs berita Israel lainnya, Walla, melaporkan, jika helikopter tersebut jatuh akibat masalah teknis atau kesalahan manusia, hal ini akan menjadi pertama kalinya insiden semacam itu terjadi dalam lebih dari 30 tahun.

Namun, beberapa analis telah menyorot kemungkinan masalah penyebab helikopter Black Hawk jatuh.

Pertama, tentara Israel jarang menggunakan helikopter Black Hawk untuk mengangkut tentara yang terluka.

Kedua, tidak ada penjelasan rasional mengapa lebih dari sepuluh prajurit berada dalam helikopter yang sama hanya untuk mengangkut satu prajurit yang terluka.

Ketiga, penundaan yang lama dalam mencapai tempat jatuhnya helikopter, dan 'operasi rumit' yang menyusul 'insiden sulit' tersebut menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang hakikat misi sebenarnya, dan lokasi jatuhnya helikopter.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini