TRIBUNNEWS.COM - Kantor Audit Nasional Inggris (NAO), mengeluarkan laporan yang mengatakan Inggris memberikan bantuan sepatu bot tua dan senjata kuno dalam jumlah besar ke Ukraina.
Pasokan militer tersebut dijadwalkan untuk dihancurkan atau diganti.
Menurut laporan tersebut, Inggris memberikan peralatan militer ke Ukraina yang sangat tua setelah perang di Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022.
"Kementerian Pertahanan Inggris memprioritaskan peralatan lama untuk dikirim ke Ukraina. Misalnya, Inggris menyediakan 17.010 pasang sepatu bot tentara yang tidak terpakai yang mendekati akhir masa pakainya pada Maret 2022," tulis Business Insider, mengutip laporan NAO, Rabu (11/9/2024).
Peralatan yang disediakan dari stok Inggris antara Februari 2022 dan Maret 2024 berjumlah 171,5 juta pound sterling atau sekitar 224,5 juta dolar (Rp 3,45 triliun).
Sebelumnya, Inggris berjanji untuk memberikan $10,2 miliar kepada tentara Ukraina, menjadikannya donor terbesar ketiga.
Surat kabar Inggris, The Times, mengatakan di balik jutaan pound bantuan yang dijanjikan oleh sekutu Ukraina terdapat pembelian peralatan rahasia yang berasal dari era Soviet.
Sementara itu, rincian persis bagaimana negara-negara Barat mentransfer bantuan mematikan ke Ukraina masih dirahasiakan.
Inggris menjadi salah satu pendukung militer utama Ukraina sejak dimulainya perang Ukraina pada Februari 2022, dan khususnya telah memasoknya dengan rudal jarak jauh Storm Shadow, ratusan rudal ringan, multi-peran, dan 14 tank Challenger 2.
Inggris Hampir Kehabisan Stok Senjata
Media Inggris sebelumnya memberitakan penurunan stok senjata dan peralatan militer Kementerian Pertahanan Inggris, akibat pemberian bantuan militer ke Ukraina.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-932: Ukraina Desak Sekutu Tembak Drone Rusia di Wilayahnya
"Ketika Kementerian Pertahanan merencanakan dukungan masa depannya, Kementerian Pertahanan harus terus menyeimbangkan kepentingan strategis Inggris dengan mempertahankan kemampuan militer Inggris sendiri," kata Gareth Davies, kepala NAO, dalam sebuah pernyataan kepada Financial Times.
"Ini termasuk memastikan tersedianya persediaan peralatan yang memadai dan pelatihan yang cukup bagi pasukan Inggris," tambahnya.
Sementara itu, seorang pejabat pertahanan Inggris yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, perang Rusia di Ukraina telah menguji negaranya yang kemudian memberikan bantuan militer ke Ukraina.
"Perang telah menguji persediaan kami, tetapi merupakan hal yang baik bagi kami bahwa kami telah membersihkan peralatan lama dan sekarang dapat menggantinya dengan peralatan baru," kata seorang pejabat pertahanan yang tidak disebutkan namanya kepada FT.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)