TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Peru, Alberto Fujimori, yang memimpin pertumbuhan ekonomi selama tahun 1990 mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (11/9/2024).
Kabar duka ini diumumkan oleh sang anak melalui X, yang sebelumnya Twitter.
Putrinya, Keiko Fujimori mengatakan, sang ayah meninggal karena kanker yang dideritanya.
"Setelah lama berjuang melawan kanker, ayah kami, Alberto Fujimori, baru saja berpulang menemui Tuhan. Kami mohon kepada mereka yang mencintainya untuk menyertai kami dengan doa agar jiwanya tenang dan kekal," tulisnya di X, dikutip dari CNN.
Ia meninggalkan empat orang anak.
Anak tertua, Keiko, menjadi ibu negara pada tahun 1996 ketika ayahnya menceraikan ibunya, Susana Higuchi.
Anak bungsu, Kenji, terpilih menjadi anggota kongres.
Fujimori sebelumnya telah mengungkapkan dirinya didiagnosis tumor ganas pada bulan Mei, lalu.
Sebagai informasi, Fujimori menjabat sebagai presiden Peru pada tahun 1990 hingga 2000.
Selama masa jabatannya, ia telah berjuang menstabilkan ekonomi negara, hingga mengalahkan pemberontakan brutal.
Namun masa pemerintahannya berakhir dengan tindakan otoriter yang berlebihan.
Ia menggunakan pasukan keamanan untuk menindak tegas lawan-lawannya.
Baca juga: Tolak Kemenangan Maduro, Peru Usir Diplomat Venezuela, Hanya Diberi Waktu 3 Hari untuk Angkat Kaki
Hingga ia harus dihukum karena pelanggaran hak asasi manusia yang serius dan korupsi.
Hukuman 25 tahun penjaranya tidak menghentikan Fujimori dari mencari pemulihan nama baik politiknya, yang ia rencanakan dari penjara yang dibangun di akademi kepolisian di pinggiran Lima, ibu kota negara itu, dikutip dari AP News.