News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pelindung Setia Israel, AS Setuju Jual Trailer Tangki Militer Senilai Rp2,6 Triliun ke Tel Aviv

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu (kanan). --- AS setujui penjualan peralatan militer ke Israel dan pengiriman dimulai tahun 2027.

TRIBUNNEWS.COM  - Sekutu dan pelindung setia Israel, pemerintah Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan trailer tangki tugas berat dan peralatan terkait kepada Israel.

Penjualan peralatan militer tersebut ditotal senilai $164,6 juta (± Rp2,6 triliun).

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS mengatakan pihaknya telah memberitahu Kongres AS tentang potensi penjualan dan pengiriman ke Israel diperkirakan akan dimulai pada 2027.

"Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap pakai."

"Penjualan yang diusulkan ini konsisten dengan tujuan tersebut," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan Anadolu Agency, Jumat (13/9/2024).

Departemen Luar Negeri AS bulan lalu menyetujui penjualan jet tempur dan peralatan militer lainnya senilai $20 miliar (± Rp30,8 triliun) ke Israel.

Dana tersebut akan dibelanjakan untuk membeli senjata dan peralatan militer buatan AS.

Aktivis HAM Desak AS Setop Persenjatai Israel

AS menghadapi kritik karena memberikan bantuan militer kepada Israel, karena lebih dari 41.000 warga Palestina dibunuh akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang digambarkan Presiden AS Joe Biden sebagai serangan tanpa pandang bulu.

Beberapa kelompok hak asasi manusia (HAM) dan mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS mendesak pemerintahan Joe Biden untuk menangguhkan transfer senjata ke Israel, dengan alasan pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia, sedangkan Israel menolak tuduhan tersebut.

AS sejauh ini merupakan pemasok senjata terbesar bagi Israel, dengan lebih dari 70 persen impor senjata Tel Aviv berasal dari AS, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm.

Senjata buatan AS telah didokumentasikan dalam beberapa serangan di Jalur Gaza yang mengakibatkan korban sipil, meskipun otoritas AS menolak untuk mengonfirmasi rinciannya.

Baca juga: Senator AS Ngamuk: Suntikan Uang Untuk Netanyahu Bakal Disetop, Kami Bukan Mesin Perang Israel!

Pemerintah AS, yang kini dipimpin Presiden Joe Biden, telah memberikan dukungan politik hingga militer ke Israel sejak upaya pendirian negara Zionis tersebut di Palestina pada 1948.

AS mengalokasikan dana militer senilai $3,3 miliar (± Rp50,8 triliun) per tahun untuk Israel, menurut laporan Axios.

Selain bantuan militer berupa senjata dan peralatan militer termasuk jet tempur F-35, Israel mendapat bantuan pelatihan militer dan keduanya saling berbagi informasi intelijen.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.188 jiwa dan 95.125 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (12/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini