TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengakui bahwa mereka gagal mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman pada Sabtu, 21 Desember 2024.
Serangan ini mengakibatkan 16 orang terluka di wilayah pendudukan Israel, khususnya di kota Bnei Brak, yang terletak di sebelah timur Tel Aviv.
Setelah sirene peringatan berbunyi, militer Israel mengkonfirmasi bahwa satu proyektil yang diluncurkan dari Yaman terdeteksi, namun upaya intersepsi tidak berhasil.
"Beberapa waktu sebelumnya, kami menerima laporan tentang senjata yang jatuh di salah satu permukiman di distrik Tel Aviv," ungkap pihak kepolisian Israel.
Gerakan perlawanan Ansarullah Houthi dari Yaman mengeklaim bertanggung jawab atas serangan ini, menyatakan bahwa mereka telah menargetkan Tel Aviv dengan menggunakan rudal balistik hipersonik.
Serangan ini merupakan bagian dari operasi terbaru melawan rezim Israel dan sebagai dukungan untuk rakyat Palestina yang terjebak di Jalur Gaza.
Serangan rudal ini terjadi dua hari setelah pesawat tempur Israel melakukan serangan udara lebih dari 1000 mil ke Yaman, menargetkan pembangkit listrik dan tangki bahan bakar.
Pada 19 Desember 2024, pasukan Yaman juga meluncurkan operasi militer yang berhasil menyerang dua lokasi militer strategis di Tel Aviv.
Dukungan AS terhadap Israel
Sementara itu, militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap target yang terkait dengan pemberontak Houthi di ibu kota Yaman, Sana.
Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan bahwa serangan ini bertujuan untuk mengganggu dan melemahkan operasi Houthi, yang sebelumnya telah meluncurkan serangan terhadap Angkatan Laut AS serta kapal-kapal niaga di Laut Merah dan Teluk Aden.
Sejak dimulainya perang di Jalur Gaza, pasukan Yaman telah berupaya menunjukkan dukungan mereka terhadap perlawanan Palestina dengan menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah dan meluncurkan serangan rudal serta pesawat nirawak ke wilayah pendudukan Israel, terutama Tel Aviv.
Baca juga: Pakar: Rudal Oreshnik Rusia Tak Bisa Ditangkis Sistem Pertahanan Barat & Israel, Patriot Diejek
Mereka berjanji untuk melanjutkan operasi ini selama Israel terus melakukan serangan di Gaza.
Serangan Israel di Gaza telah mengakibatkan sedikitnya 45.227 warga Palestina tewas, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, serta 107.573 orang lainnya terluka.
Militer AS juga mengerahkan pesawat pengebom siluman B2 untuk mendukung Israel dalam serangan terhadap Yaman, yang menunjukkan intensifikasi konflik di kawasan tersebut.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).