Hal ini tak seperti serangan Iran ke Israel pada April 2024, setelah Tel Aviv menargetkan kompleks konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Iran sendiri saat ini tengah menghadapi dilema terkait rencana mereka melakukan serangan balas dendam terhadap Israel.
Di sisi lain, kegagalan bertindak akan merusak kredibilitas Iran di kawasan Timur Tengah, khususnya di antara sekutu dan pasukan proksinya.
Hal ini menempatkan Iran dalam posisi yang menantang, menyeimbangkan kebutuhan untuk mempertahankan reputasinya dengan bahaya eskalasi konflik lebih lanjut.
Diketahui, ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah kematian Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024.
Iran menuding Israel menjadi dalam di balik kematian Haniyeh, namun Tel Aviv masih bungkam.
Meski demikian, pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Israel langsung menghubungi Gedung Putih begitu Haniyeh tewas dan mengklaim mereka bertanggung jawab.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)