“Kekuatan rudal di angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi militer kualitatif, yang melaluinya mereka menargetkan sasaran militer musuh Israel di wilayah Jaffa (Tel Aviv) di Palestina yang diduduki,” kata juru bicara Angkatan Bersenjata Houthi, Yahya Saree, Minggu.
"Operasi itu dilakukan dengan rudal balistik hipersonik baru yang berhasil mencapai tujuannya tetapi pertahanan musuh gagal mencegat dan menghadangnya. Rudal itu menempuh jarak yang diperkirakan 2.040 kilometer dalam waktu 11 setengah menit," lanjutnya, dikutip dari Al Araby.
Sejak 19 November 2023, Houthi menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
Houthi mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangannya di Laut Merah sampai berakhirnya agresi Israel di Jalur Gaza, pencabutan pengepungan di Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.
Sementara itu sekutu Israel, AS, bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah untuk menyerang wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menekan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.206 jiwa dan 95.337 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (16/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Palestinian News Networks.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(oln/rntv/khbrn/*)