TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran Masoud Pezeshkian berkata Teheran siap bernegosiasi dengan Barat dan berkomitmen dengan semua regulasi internasional.
Tetapi Iran tidak mau tunduk pada tekanan atau intimidasi.
Dilaporkan PressTV, Pezeshkian membuat pernyataan tersebut pada Senin (16/9/2024), dalam sebuah konferensi pers bersama wartawan internasional.
"Kita tidak sedang berkonflik dengan siapapun," ujar sang presiden.
Pezeshkian berkata pemerintahannya akan bernegoisasi pada berbagai isu, termasuk soal program nuklir.
"Saya kira, kami sudah berkali-kali katakan, kami tidak ingin melakukan ini sama sekali. Kami ingin menyelesaikan kebutuhan teknis dan ilmiah kami, kami tidak mencari senjata nuklir," kata Pezeshkian, mengutip AP News.
"Kami mematuhi kerangka kerja yang tertulis dalam kesepakatan nuklir."
"Kami masih berusaha mempertahankan kerangka kerja tersebut."
"Tetapi mereka menghancurkannya, mereka memaksa kami untuk melakukan sesuatu."
“Jika mereka tidak melanjutkan, kami tidak akan melanjutkan."
Ketika ditanya apakah akan bertemu atau berbicara dengan Presiden AS Joe Biden atau siapa pun yang memenangkan Pilpres AS pada bulan November, Pezeshkian mengatakan bahwa AS harus kembali ke kesepakatan nuklir terlebih dahulu, baru kemudian kedua belah pihak bisa akan berunding.
Baca juga: Iran Luncurkan Satelit ke Luar Angkasa Menggunakan Roket Qaem-100, Barat Khawatir soal Teknologinya
"Mereka telah menutup semua jalan menuju kita", kata Pezeshkian.
"Mereka harus menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki permusuhan terhadap kita. Kita tidak memiliki permusuhan terhadap mereka."
Pezeshkian juga meminta AS untuk tidak mengancam Iran dengan pangkalan militer regionalnya atau menjatuhkan sanksi terhadap negara tersebut.