News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pager Hizbullah Meledak, Iran Tuduh Israel Lakukan Pembunuhan Massal, Kutuk Aksi Rezim Zionis

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ambulans di pintu masuk Pusat Medis Universitas Amerika di Beirut, pada 17 September 2024, setelah ledakan menghantam lokasi di beberapa benteng Hezbollah. Iran mengutuk tindakan Israel sebagai pembunuhan massal, terkait ledakan pager Hizbullah di Lebanon.

TRIBUNNEWS.COM - Iran menuduh Israel melakukan "pembunuhan massal" setelah pager milik kelompok Hizbullah yang berpihak pada Teheran di Lebanon meledak.

Ledakan pager di Lebanon itu menewaskan sembilan orang dan melukai hampir 3.000 lainnya.

Pernyataan itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, Rabu (18/9/2024).

"Mengutuk tindakan teroris rezim Zionis sebagai contoh pembunuhan massal," katanya, dilansir Arab News.

Di antara mereka yang terluka dalam ledakan pager pada Selasa (17/9/2024), adalah duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani.

Media Iran melaporkan bahwa Mojtaba Amani menderita luka di tangan dan wajah.

Lalu, televisi pemerintah mengatakan bahwa Amani hanya terluka ringan.

Pager Buatan Eropa

Sementara itu, pager dalam serangan mematikan terhadap Hizbullah itu disebut buatan Eropa, seperti diberitakan The Guardian.

Perusahaan Taiwan, Gold Apollo, mengatakan sebuah perusahaan di Eropa membuat pager yang digunakan dalam serangan luar biasa di Lebanon yang menurut Hizbullah dilakukan oleh Israel.

Israel menanam bahan peledak di dalam 5.000 pager yang diimpor oleh Hizbullah beberapa bulan sebelum serangan terjadi di Lebanon pada Selasa (17/9/2024).

Baca juga: Tak Hanya Meledak di Lebanon, Pager Juga Meledak di Ibu Kota Suriah, 10 Orang Terluka

Operasi tersebut, yang oleh kelompok Lebanon dituduhkan dilakukan oleh badan mata-mata Israel yakni Mossad, menandai pelanggaran keamanan besar yang mengakibatkan ribuan pager meledak di Lebanon dan juga di Suriah.

Sebagai informasi, tidak ada komentar langsung dari Israel tentang gelombang ledakan yang menewaskan sembilan orang, termasuk putri berusia 10 tahun dari seorang anggota Hizbullah, dan melukai sekitar 2.800 lainnya.

Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah Israel mengumumkan akan memperluas tujuan perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 untuk mencakup perang melawan sekutu kelompok itu, Hizbullah, di sepanjang perbatasan negara itu dengan Lebanon.

Pager yang meledak tersebut tampaknya diperoleh Hizbullah setelah pemimpin kelompok itu memerintahkan anggotanya pada bulan Februari untuk berhenti menggunakan ponsel, dengan peringatan bahwa mereka dapat dilacak oleh intelijen Israel.

Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada The Associated Press bahwa pager itu adalah merek baru, tetapi menolak untuk mengatakan sudah berapa lama mereka menggunakannya.

Mereka yang terluka dalam serangan itu termasuk duta besar Iran untuk Beirut, Mojtaba Amani, menurut laporan.

Sebuah sumber Hizbullah mengatakan, mereka yakin serangan itu merupakan respons terhadap dugaan upaya pembunuhan oleh milisi Syiah terhadap mantan pejabat tinggi pertahanan Israel, yang diungkap pada hari Selasa oleh badan keamanan Shin Bet Israel.

Setelah ledakan pager terjadi, rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan dengan masuknya pasien.

Sebuah rumah sakit lapangan didirikan di kota selatan Tyre untuk menampung warga yang terluka.

Suara sirene ambulans terus terdengar di ibu kota Lebanon lebih dari tiga jam setelah serangan awal.

Baca juga: Konflik Panjang Hizbullah vs Israel: Bermula dari Pendudukan di Lebanon Selatan hingga Operasi Pager

Ratusan pager milik kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, meledak secara serentak di seluruh Lebanon pada Selasa (17/9/2024). (X/Twitter)

Update Perang Israel-Hamas

Dikutip dari Al Jazeera, Hizbullah telah berjanji untuk melanjutkan “operasi yang diberkahi untuk mendukung Gaza, rakyatnya, dan perlawanannya”, meskipun terjadi ledakan pager yang menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 2.750 lainnya di Lebanon dan Suriah.

Kelompok bersenjata Lebanon mengatakan mereka menganggap Israel "bertanggung jawab penuh" atas serangan yang menyebabkan sedikitnya 200 orang dalam kondisi kritis.

Israel menolak berkomentar mengenai ledakan tersebut.

Di Jalur Gaza, delapan warga Palestina tewas dan 80 lainnya dikhawatirkan tewas tertimpa reruntuhan setelah serangan Israel di kamp pengungsi Bureij.

Petugas medis mengatakan sebanyak 22 orang tewas dalam serangan Israel di seluruh wilayah itu pada hari Selasa.

Yordania menawarkan bantuan medis untuk merawat ribuan orang yang terluka dalam “pemboman massal” hari Selasa, sementara Kataib Hezbollah Irak menawarkan untuk mengirim pejuang dan peralatan untuk mendukung kelompok bersenjata Lebanon.

Baca juga: Pager yang Meledak Massal di Lebanon Ternyata Buatan Eropa, Israel Disebut Sudah Tanam Bahan Peledak

Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam ledakan di Lebanon dan mengatakan bahwa perangkat tersebut dibuat oleh perusahaan di Eropa yang memiliki hak untuk menggunakan mereknya.

Di Jalur Gaza, empat tentara Israel tewas dalam serangan bom di Rafah.

Sementara di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel melanjutkan kampanye serangan malam hari di seluruh wilayah tersebut, menyerang kru ambulans di kota Nablus.

Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa Houthi Yaman menjatuhkan dua drone MQ-9 Reaper minggu lalu.

Setidaknya 41.252 orang tewas dan 95.497 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Di Israel, jumlah korban tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober sedikitnya 1.139 orang sementara lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini