Operasi MOSSAD memasangnya 5 bulan lalu lalu mengirim perangkat tersebut ke Lebanon.
Perangkat pager ini sebagian besar digunakan di rumah sakit oleh Dokter, Perawat dan Paramedis.
Operasi rumit tersebut mengakibatkan serangan massal terhadap anggota Hizbullah, menewaskan sembilan orang dan melukai sekitar 2.800 lainnya ketika pager meledak pada Selasa pagi di seluruh Lebanon dan di beberapa wilayah Suriah.
Hizbullah mengonfirmasi bahwa banyak pejuang dan petugas medisnya terluka akibat ledakan tersebut.
Sementara seorang pejabat yang berbicara dengan syarat anonim menyebutnya sebagai "pelanggaran keamanan terbesar" sejak kelompok tersebut memulai serangan hampir setiap hari terhadap Israel pada 8 Oktober.
Sementara Israel menolak mengomentari serangan itu, pejabat Hizbullah dan Lebanon menyalahkan Israel, Hizbullah bersumpah akan membalas dendam.
Perangkat yang meledak itu merupakan model terbaru yang diperoleh Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir dan didistribusikan kepada para anggotanya, tiga sumber keamanan mengatakan kepada Reuters.
Melalui penggunaan malware, perangkat tersebut dapat membuat baterainya menjadi terlalu panas dan memicu bahan peledak.
Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa beberapa anggota merasakan pager mereka memanas dan membuangnya sebelum meledak.
Pada bulan Maret, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah telah memperingatkan para pejuangnya untuk tidak membawa telepon seluler, karena dapat digunakan untuk melacak pergerakan mereka atau melancarkan semacam serangan tertarget.
Mossad Israel memasang baterai pager dengan bahan peledak sebelum mencapai Hizbullah
Badan intelijen 'mencurangi sejumlah bahan peledak pentaerythritol tetranitrate (PETN) dalam baterai perangkat, kata Sky News Arabia, mengutip sumber eksklusif
Badan intelijen Israel Mossad menanam bahan peledak dalam baterai perangkat pager yang meledak Selasa di Lebanon, menewaskan sembilan orang dan melukai ratusan lainnya, menurut laporan media.