TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Federasi Rusia disebutkan terus mendekati kota Pokrovsk di distrik Pokrovsky, Donetsk, Ukraina timur.
Berdasarkan informasi publik Ukraina, Deep State dikutip oleh Strana kamis (19/9/2024) menyebutkan, pasukan Rusia telah menguasai kota Grodovka di sebelah wilayah tenggara pusat logistik militer Ukraina di Donetsk.
Tentara Rusia disebut telah berhasil menyeberangi Sungai Zhuravka dan sekarang menguasai hampir seluruh desa di Grodovka di arah Pokrovsky.
Baca juga: Rusia Gempur Pokrovsk, Novogrodovka Lepas dari Tangan Pasukan Ukraina
Grodovka terletak delapan kilometer dari Mirnograd dan jalan raya Pokrovsk - Konstantinovka.
Sementara di sebelah selatan Pokrovsk, Deep State menyebut bahwa kota Ukrainsk telah di ambang kehancuran.
"Ukraina hanya menguasai sebagian kecil di barat laut yang saat ini terjadi pertempuran," demikian tulisa Deep State.
Selain itu, seluruh kota Ukrainsk telah hancur dan dikuasai oleh pasukan Vladimir Putin. Deep State menunjukkan bahwa seluruh pemukiman telah dikuasai oleh prajurit Rusia.
Melihat kemajuan Rusia tersebut, jelas Deep State, diperkirakan Ukrainsk segera diambil alih oleh pasukan pendudukan.
Foto bendera Rusia pun telah terpasang di poros ventilasi utama tambang "Ukraina" - titik pertahanan utama Ukrainsk.
Kementerian Pertahanan Rusia sendiri mengklaim telah menguasai Ukrainsk sejak Selasa lalu.
Media Rusia, Ria Novosti mengabarkan Moskow maju melanjutkan serangan mereka di Ukrainsk dan mendorong pasukan Kiev menjauh dari posisi pertahanan mereka.
Baca juga: Tank M1A1 Abrams Buatan Amerika Eliminasi Pasukan Infanteri Rusia di Pokrovsk
Kota dengan populasi 10.500 warga tersebut berada pada jarak 4 kilometer dari persimpangan kereta api Tsukurikha yang digunakan untuk memasok tentara dan logistik Ukraina di Donbass atau timur Ukraina.
Di arah tenggara Ukrainsk, Selidovo juga menjadi arena pertempuran sengit.
Pasukan Rusia sekarang bergerak mendekati kota Pokrovsk, yang merupakan salah satu pusat logistik utama yang memasok pasukan Ukraina yang masih tersisa di Republik Rakyat Donetsk.