TRIBUNNEWS.COM -- Usai menyerang dengan pager dan walkie talkie yang menewaskan puluhan orang dan ribuan luka-luka, Israel kembali meluncurkan serangan ke Hizbullah di Lebanon.
Kali ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang sekitar 100 situs pertahanan Hizbullah.
Dalam dua jam, demikian dalam rilis layanan pers IDF dikutip dari TASS, Jumat (20/9/2024) sasaran yang diperkirakan memuat ribuan amunisi peluru itu dihancurkan.
Serangan tersebut diarahkan oleh unit intelijen IDF dan Komando Utara IDF. Lokasi target serangan Israel tidak disebutkan oleh layanan pers.
Baca juga: Balas Dendam Ledakan Pager Dimulai, Hizbullah Lancarkan 17 Serangan Terbesar ke Israel
"IDF akan terus beroperasi untuk melemahkan infrastruktur dan kemampuan organisasi teroris Hizbullah," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Sementara dari Yaman, Al Mayadeen mengabarkan militer Yaman tidak akan membatasi diri pada satu target, menegaskan kembali kepada "Israel" bahwa Yafa [Tel Aviv] tidak aman, mendesaknya untuk menanggapi ancaman tersebut dengan serius.
Narasi Israel mengenai operasi militer Yaman tidak boleh dipercaya, kata sumber tersebut.
Sumber yang sama mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa Yaman sedang mempersiapkan perang yang diperpanjang dengan "Israel" menggunakan taktik multifaset, dan meningkatkan kemampuan militer strategisnya dengan mempertimbangkan perspektif jangka panjang ini.
Sumber tersebut menekankan bahwa Tel Aviv tidak dapat memprediksi waktu atau lokasi operasi yang akan datang.
Tentara Yaman sedang menganalisis secara menyeluruh sistem pertahanan Israel, mirip dengan bagaimana sebelumnya menilai pertahanan kapal-kapal AS di Laut Merah, menurut sumber tersebut, yang mengatakan bahwa Yaman dilaporkan telah mengembangkan teknologi baru, beberapa di antaranya digunakan untuk menargetkan kapal-kapal AS yang gagal mencegat rudal.
Baca juga: Israel Tuduh Hizbullah di Belakang Rencana Pembunuhan Netanyahu oleh Seorang Pengusaha Israel
Sumber-sumber Al Mayadeen juga mencatat bahwa Yaman sebelumnya telah melakukan serangan tepat sasaran dengan pesawat nirawak Yafa, yang berhasil mengenai sasarannya, yang mengungkapkan bahwa mereka kini akan mengerahkan senjata-senjata baru terhadap berbagai sasaran strategis.
Dalam konteks terkait, sumber-sumber tersebut selanjutnya mencatat bahwa "Israel" seharusnya tidak lagi hanya bergantung pada sistem pertahanannya, karena Yaman berjanji bahwa tanggapan di masa mendatang akan melibatkan operasi-operasi yang tepat, terencana dengan baik, strategis, dan berkelanjutan, yang menekankan bahwa Angkatan Darat Yaman telah berkomitmen untuk memenuhi janji-janjinya dan mempertahankan tingkat kejutan operasional yang tinggi.