News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Menteri Komunikasi Israel Diejek Bodoh, Cuitannya Isyaratkan Tel Aviv Dalang atas Ledakan di Lebanon

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, menghadiri sidang Komite Ekonomi Knesset, 20 November 2023 - Buntut cuitannya di X yang mengisyaratkan soal ledakan di Lebanon, Menteri Komunikasi Israel diejek bodoh oleh warga.

TRIBUNNEWS.com - Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, diejek "bodoh" oleh warga Israel buntut cuitannya di X, baru-baru ini.

Ejekan itu dilontarkan setelah Karhi mengutip salah satu ayat di media sosial, yang menyiratkan keterlibatan Israel dalam ledakan massal di Lebanon yang terjadi pada Selasa (17/9/2024) dan Rabu (18/9/2024), menurut laporan Yedioth Ahronoth, dikutip Anadolu Ajansi.

Ayat yang dikutip Karhi di X berbunyi, "Kesedihan, kekosongan, kehancuran, hati yang meleleh, bertekuk lutut, dan darah mengalir ke segala arah."

Ayat itu diambil dari kitab Nahum, yang diyakini ditulis antara 663-612 SM (sebelum masehi).

Ayat itu membahas tentang jatuhnya Kekaisaran Asyur selama pengasingan Babilonia.

Unggahan Karhi itupun memicu ejekan dan kritik di kalangan warga Israel.

Beberapa orang menyebutnya "bodoh".

"Terima kasih kepada Menteri (Karhi) karena telah mengambil tanggung jawab resmi," kata seorang warga Israel di X.

"Seorang menteri pemerintah menyebut kita yang bertanggung jawab?" timpal lainnya.

"Berhentilah menunjukkan kebodohanmu pada kami," komentar yang lain.

"Untuk sesaat, kami lupa betapa bodohnya Anda," imbuh lainnya.

Baca juga: Anggota Kongres AS Jadi Agen Bayaran Israel, Dapat Untung Rp11 Miliar dari Mendukung Zionis

Diketahui, setidaknya 14 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka pada Rabu, dalam gelombang baru ledakan perangkat komunikasi nirkabel.

Serangan itu menargetkan ribuan pager dan perangkat nirkabel ICOM yang digunakan oleh anggota Hizbullah, Hamas, dan petugas medis di seluruh Lebanon, menurut Kementerian Kesehatan.

Ini adalah hari kedua berturut-turut terjadinya ledakan bom, yang sejauh ini telah menewaskan 26 orang dan melukai lebih dari 3.250 orang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini