TRIBUNNEWS.COM - Israel akan menutup wilayah udara di bagian utara.
Perusahaan Penyiaran Publik Israel melaporkan wilayah udara yang ditutup adalah dari kota Hadera hingga perbatasan Lebanon.
Penutupan wilayah udara ini akan berlaku selama 24 jam.
"Israel telah menutup wilayah udaranya di wilayah utara karena masalah keamanan," tulis media lokal pada hari Sabtu (21/9/2024), dikutip dari Anadolu Anjansi.
Menurut media tersebut, Israel sengaja menutup wilayah udara lantaran ketegangan yang terjadi antara pihaknya dan Lebanon yang saat ini sedang meningkat.
Dalam beberapa hari terakhir, Israel dan Lebanon saling tembak.
Namun yang terbaru, Israel melancarkan serangan sellama 4 hari berturut-turut.
Mulai dari meledakkan pager dan walkie talkie hingga serangan jet tempur yang menargetkan beberapa wilayah di Lebanon Selatan.
Terbaru adalah serangan Israel di Beirut pada hari ini (20/9/2024).
Serangan ini menargetkan kawasan pemukiman di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut.
Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan serangan jet F-35 Israel menewaskan 31 warga Lebanon, termasuk tiga anak-anak dan tujuh wanita.
Ketiga anak yang tewas berusia empat, enam, dan 10 tahun.
Baca juga: Serangan Israel di Beirut Tewaskan Dua Komandan Hizbullah: Ahmad Wahabi dan Ibrahim Aqil
Serangan yang menghancurkan dua bangunan di distrik Dahiya, ibu kota Lebanon pada jam sibuk juga melukai 68 orang, dikutip dari Al Jazeera.
Menteri Kesehatan Firass Abiad mengatakan 23 orang masih hilang di bawah reruntuhan.
Sementara Hizbullah mengonfirmasi 2 komandannya tewas dalam serangan Israel ini.
Komandan pertama yaitu Ibrahim Aqil yang dikonfirmasi tewas bersama anggota senior lain dari unit elite Hizbullah beberapa jam setelah serangan Israel di Beirut.
Aqil adalah seorang pemimpin senior di Pasukan Elit Hizbullah Radwan.
Hizbullah mengonfirmasi kematian Aqil dalam sebuah pernyataan tepat pada tengah malam, dikutip dari Asharq Al-Awsat.
Mereka menyebut Aqil sebagai 'salah satu pemimpin tertingginya' tanpa memberikan rincian tentang bagaimana ia meninggal.
Dalam pernyataan selanjutnya yang merangkum biografi Aqil, Hizbullah mengatakan ia terbunuh di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh.
Selain Aqil, Hizbullah kemudian mengumkan komandan kedua yang tewas akibat serangan Israel di Beirut, dikutip dari Al Jazeera.
Ia adalah Ahmad Mahmoud Wahabi yang merupakan seorang komandan senior Hizbullah dan bagian dari komando tertinggi Pasukan Radwan.
Hizbullah mengatakan Wahabi selama hidupnya telah memimpin operasi kelompok itu melawan Israel sejak awal perang Gaza pada bulan Oktober hingga awal tahun ini.
Ledakan Pager dan Walkie Talkie
Sebelumnya, serangkaian ledakan alat komunikasi, mulai dari pager dan walkie talkie terjadi di Lebanon selama 2 hari
Pada gelombang pertama, pager Hizbullah meledak secara serentak pada Selasa (17/9/2024).
Ledakan terjadi sekitar pukul 16.45 waktu setempat.
Ledakan berlangsung sekitar satu jam, dikutip dari Al Jazeera.
Pager yang terlibat dalam ledakan tersebut merupakan bagian dari pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh kelompok tersebut, yang tampaknya telah dibobol di eksportir.
Kemudian ledakan kedua terjadi tepat sehari setelahnya yaitu pada Rabu (18/9/2024).
Ledakan kembali terjadi di Beirut dan beberapa wilayah di Lebanon.
Ledakan ini berasal dari walkie-talkie dan peralatan surya yang meledak secara serentak.
Kementerian Komunikasi Lebanon mengatakan, perangkat walkie-talkie yang meledak pada Rabu adalah model yang dihentikan produksinya.
Sebanyak 37 orang tewas dalam ledakan pager dan walkie talkie.
Korban luka telah mencapai lebih dari 3.250 orang.
Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang umum digunakan sebelum telepon seluler tersebar luas.
Perangkat tersebut menampilkan pesan teks pendek untuk pengguna, disampaikan melalui telepon melalui operator pusat.
Sebagai informasi, selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Israel-Lebanon