Tembakan roket semalam mencapai Kiryat Bialik di tepi kota terbesar di Israel utara Haifa, meninggalkan sebuah bangunan terbakar, yang lain berlubang dengan pecahan peluru, dan kendaraan terbakar.
Seorang pemukim mengatakan bahwa serangan rudal Hizbullah ini belum pernah terjadi sebelumnya.
"Sesuatu seperti ini belum pernah terlihat sebelumnya, bahkan pada tahun 2006," kata seorang pemukim, dikutip dari Al Mayadeen.
Dalam wawancara dengan surat kabar Israel Maariv, pemukim tersebut mengatakan ada kemungkinan belasan dari Hizbullah.
Namun ia tidak menyangka serangan balasan Hizbullah sebesar ini.
"Ada asumsi bahwa Hizbullah akan menanggapi, tetapi tidak sekuat ini," tambahnya.
Menurut pemukim yang tidak disebutkan namanya, Israel gagal dalam mencegat roket-roket Hizbullah.
“Seharusnya ada Iron Dome yang melindungi kita, tetapi yang terjadi justru sebaliknya," tegasnya.
Ketegangan meningkat di tengah antisipasi Israel terhadap tanggapan segera dari Hizbullah terhadap serangan mematikan hari Jumat yang menewaskan sedikitnya 38 orang.
Serangan di Beirut itu menewaskan 16 anggota Hizbullah.
Termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan tinggi Ahmed Wahbi.
Serangan itu terjadi dua hari setelah sedikitnya 37 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka dalam dua gelombang ledakan perangkat komunikasi nirkabel di Lebanon.
Pemerintah Lebanon dan Hizbullah sepakat menyalahkan Israel atas ledakan tersebut.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hamas, Israel dan Hizbullah