TRIBUNNEWS.COM - Humas Garda Revolusi Iran (IRGC) mengumumkan penangkapan 12 anggota yang bekerja sama dengan entitas Israel di 6 provinsi di Iran.
IRGC mengatakan 12 anggota yang ditangkap terdiri dari tentara bayaran dan kolaborator Israel untuk melakukan tindakan anti-keamanan terhadap Iran.
“Jaringan agen akan melakukan operasi sabotase yang menargetkan keamanan Iran," kata IRGC dalam sebuah pernyataan pada Minggu (22/9/2024) malam.
IRGC mengatakan Israel berupaya menutupi kegagalan Israel dalam mencapai tujuannya di Jalur Gaza dan Lebanon selatan dengan menargetkan Iran melalui jaringan mata-mata.
“Entitas Zionis dan para pendukungnya di Barat dan Amerika Serikat berusaha untuk memprovokasi krisis di dalam wilayah Iran melalui serangkaian tindakan sabotase yang menargetkan keamanan Iran, agar entitas tersebut dapat keluar dari rawa yang ada saat ini, menyusul kegagalan untuk mencapai tujuannya di Gaza dan Lebanon," kata IRGC.
Pada 31 Agustus lalu, IRGC menangkap agen yang berafiliasi dengan organisasi Jaish al-Adl (Tentara Keadilan), di provinsi Sistan dan Baluchestan yang berada di tenggara Iran, menurut laporan agensi Iran, IRNA.
Jaish al-Adl merupakan salah satu ancaman terhadap keamanan di Iran.
Pasukan keamanan Iran dilaporkan mampu membongkar sel teroris yang beroperasi melawan Iran pada bulan Juli lalu, setelah pemantauan intelijen yang cermat dan operasi lanjutan.
Hubungan Israel dan Iran
Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS), Inggris, dan mitra Israel.
Baca juga: Israel Diduga Jalankan Misi Rahasia di Iran, Tewaskan Beberapa Orang, Media IRGC Buka Suara
Setelah revolusi Iran, Iran yang menerapkan kebijakan anti-Israel.
Israel menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi, Perlawanan Islam Irak, dan perlawanan di Suriah untuk melawan Israel, AS, sekutu mereka dan pengaruhnya di Timur Tengah.
Israel, AS, dan sekutunya menyebut mereka sebagai Poros Perlawanan yang didanai dan dikoordinasi oleh Pasukan Quds Iran untuk mempertahankan kekuatan dan pengaruh Iran di kawasan tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel