TRIBUNNEWS.COM – Israel diduga telah menjalankan misi rahasia di Iran dan menewaskan beberapa orang.
Dugaan itu disampaikan oleh pembawa acara bernama Vahid Khazab dalam program Meydan di kanal TV Asr pada hari Rabu pekan lalu.
Namun, Khazab memilih bungkam mengenai rincian operasi rahasia Israel.
Dia hanya menyebutkan bahwa seorang teman yang sangat terkait dengan dinas keamanan telah memberi tahunya tentang misi tersebut.
Adapun tayangan pada hari Rabu lalu kini tidak bisa diakses. Tayangan itu berisi liputan tentang perkembangan situasi Israel dan Palestina.
Setelah tayangan itu mengudara, perhatian segera diarahkan kepada peristiwa yang mungkin berkaitan dengan operasi Israel.
Peristiwa itu adalah laporan kebocoran gas pada tanggal 29 Agustus di fasilitas Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) di Isfahan.
Akibat peristiwa tersebut, ada dua perwira senior yang tewas, yakni Kapten Mojtaba Nazari dan Letnan Kolonel Mukhtar Morshidi. Ada pula sepuluh korban luka.
Dalam pernyataan resminya, IRGC tidak memberikan banyak rincian. Bahkan, IRGC tidak menyebutkan nama fasilitas itu dan operasinya.
IRGC mengatakan peristiwa itu sebagai “kebocoran gas”, tetapi tidak menjelaskan apakah para perwira itu tewas karena ledakan atau sesak napas akibat gas.
Adapun Khazab juga tidak menjelaskan lebih lanjut tentang pernyataannya dalam program Meydan.
Baca juga: Iran Pamer Rudal Balistik dan Drone Kamikaze Baru, Lebih Canggih dari Shahed-136
Khazab tidak merinci apakah dia merujuk kepada peristiwa spesifik ini atau operasi rahasia yang tidak dikonfirmasi oleh pejabat Iran ataupun media.
Ruhollah Razavi, rekan Khazab yang juga menjadi pembawa acara, mengkritik taktik merahasiakan terjadinya operasi di wilayah Iran.
“Tampaknya tidak ada keinginan untuk menyebutkan bahwa orang Iran, sama seperti orang Lebanon, juga tewas,” kata Razavi.