News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Disabilitas Pesepeda di Gaza Sebarkan Bantuan dan Harapan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Disabilitas Pesepeda di Gaza Sebarkan Bantuan dan Harapan

"Banyak keluarga bergantung pada Sunbirds,” kata Ali. "Mereka terkagum saat melihat kami datang, para penyandang disabilitas bisa memberikan bantuan kepada mereka… Hal ini memberi banyak harapan bagi warga."

Semangat berkompetisi sepeda tetap menyala

Meski Sunbirds berkomitmen menyalurkan bantuan kepada sesama warga Palestina, al-Dali tetap ingin bisa kembali berkompetisi di ajang balap sepeda internasional.

Pada Februari lalu, dia dievakuasi ke Mesir. Konsentrasinya langsung tertuju ke Paralimpiade Paris, dengan Ali sebagai pelatihnya. Al-Dali telah berkompetisi dalam balapan di Belgia, Italia dan Kazakhstan.

"Kami memutuskan, dan punya satu kesempatan terakhir di Olimpiade dan itu melalui tawaran Wildcard," kata Ali. Meski tahu bahwa peluang berhasi sangat tipis, "kami pikir kami dapat mengatasi setiap hambatan."

Saat itu ia tidak berhasil, tetapi keinginan itu masih membara. "Paralimpiade ibarat bintang panduan bagi kami dan akan selalu begitu. Nantikan kami di tahun 2028 dan 2032," kata Ali.

Punya kesempatan bertanding di Zürich

Kejuaraan dunia balap sepeda dan parasepeda saat ini sedang berlangsung di Zürich, dari 21 hingga 29 September 2024. Al-Dali akhirnya punya kesempatan untuk berkompetisi di sana. Baginya, bisa menduduki posisi di 15 atau 20 besar adalah kesuksesan besar.

"Kenyataannya adalah, Alaa al-Dali akan bersaing melawan yang terbaik dari yang terbaik, melawan orang-orang yang berlatih selama tiga atau empat tahun dan tidak melakukan apa pun selain berlatih," tegas Ali.

Al-Dali mengatakan tim mereka masih menghadapi tantangan yang tidak dihadapi banyak orang lain. "Kami menerima visa pada detik-detik terakhir. Kami selalu menunggu permohonan dan perpanjangan visa," kata Ali. "Kami tidak punya stabilitas, kami tidak punya markas dan tidak ada tempat yang dituju di antara musim dan kompetisi."

Al-Dali juga tidak bisa mengabaikan kurangnya stabilitas dan keamanan bagi keluarga dan teman-temannya di wilayah Palestina. Tapi itulah yang mendorong semangatnya. "Kami memang tidak akan mendapatkan medali, tapi kami akan menunjukkan dan membuktikan kekuatan dari apa yang kami lakukan," ujarnya.

"Dibutuhkan sebuah bangsa untuk mengembangkan seorang atlet. Namun bangsa kami terkoyak, diserang dan tidak punya dana. Namun kami punya cinta, dari Palestina dan dari seluruh dunia."

Diadaptasi dari artikel DW Jerman

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini