Tujuan Ukraina adalah untuk meminimalkan ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia.
Setelah penahanan Durov, banyak orang mulai mempertanyakan apakah Telegram benar-benar tempat yang aman.
Oleh karena itu, saat ini Telegram dengan tegas akan menindak pengguna yang melanggar ketentuan.
"Jika Telegram menerima perintah sah dari otoritas peradilan terkait yang mengonfirmasi bahwa Anda adalah tersangka dalam kasus yang melibatkan aktivitas kriminal yang melanggar Ketentuan Layanan Telegram, kami akan melakukan analisis hukum atas permintaan tersebut dan dapat mengungkapkan alamat IP dan nomor telepon Anda kepada otoritas terkait," tambahnya.
Nantinya, data-data para pengguna yang melanggar akan dimasukkan dalam laporan transparansi.
Saat ini, Telegram dapat dengan mudah mengumpulkan metadata seperti alamat IP, perangkat dan aplikasi Telegram yang digunakan, serta riwayat perubahan nama pengguna untuk mengatasi spam, penyalahgunaan, dan pelanggaran lainnya.
Sebagai informasi, Telegram adalah aplikasi mengirim pesan yang diluncurkan pada tahun 2013.
Selama ini, Telegram tidak banyak memoderasi atau mengirimkan data pengguna ke negara, meskipun bisa saja karena enkripsi ujung-ke-ujung bukanlah pengaturan default, yang berarti banyak pengguna tidak tahu data mereka disimpan kecuali mereka memilih enkripsi untuk setiap pesan.
Sayangnya, hal tersebut justru menjadi kekhawatiran di kalangan pengguna.
Pasalnya, para pengguna takut jika Telegram digunakan untuk kegiatan ilegal, termasuk perdagangan narkoba, pornografi anak, dan pencucian uang.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Telegram dan Pavel Durov