News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

PBB: Puluhan Ribu Warga Terpaksa Tinggalkan Lebanon di Tengah Serangan Israel

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul dari sebuah kota di Lebanon selatan setelah beberapa serangan udara Israel pada hari Senin, 23 September 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan puluhan ribu orang telah meninggalkan Lebanon mulai hari Senin (23/9/2024).

"Puluhan ribu warga Lebanon telah meninggalkan rumah mereka karena meningkatnya pemboman Israel," kata Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Selasa (24/9/2024) dikutip dari Al Jazeera.

Juru bicara badan pengungsi PBB di Jenewa, Matthew Saltmarsh mengatakan prihatin atas serangan yang terjadi di Lebanon pada hari Senin.

"Kami sangat prihatin dengan eskalasi serius dalam serangan yang kami lihat kemarin," kata juru bicara badan pengungsi PBB Matthew Saltmarsh," dikutip dari Arab News.

Akibat serangan Israel ini, memaksa ribuan warga Lebanon meninggalkan rumahnya.

"Puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka kemarin dan semalam, dan jumlahnya terus bertambah," katanya.

Serangan udara Israel mengantam Lebanon selatan dan timur pada Senin ini merupakan yang terbesar dari tahun 2006.

"Ini adalah wilayah yang telah hancur oleh perang dan negara yang sangat mengenal penderitaan," kata Saltmarsh.

Serangan yang menewaskan  492 orang ini tidak dapat diterima.

"Korban di kalangan warga sipil tidak dapat diterima," tambahnya.

Juru bicara kantor hak asasi PBB, Ravina Shamdasani juga mengatakan bahwa badan tersebut sangat khawatir dengan meningkatnya permusuhan antara Israel dan Hizbullah.

Shamdasani meminta semua pihak untuk segera menghentikan kekerasan dan memastikan perlindungan warga sipil.

Baca juga: Hindari Serangan Israel, Ratusan Warga Lebanon Mengungsi ke Suriah via Qusayr dan Dabousiya

UNICEF mengecam dampak serangan tersebut terhadap anak-anak.

“Kami memperingatkan hari ini bahwa eskalasi lebih lanjut dalam konflik ini akan benar-benar membawa bencana bagi semua anak di Lebanon,” kata Ettie Higgins, wakil perwakilan UNICEF di Lebanon.

Serangan di Lebanon

Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara ke Lebanon selatan dan timur.

Terbaru, serangan udara Israel mengantam Lebanon selatan dan timur pada Senin (23/9/2024).

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan ini menewaskan 492 orang.

Dari jumlah tersebut, terdiri dari 35 anak-anak, 58 wanita, dan dua petugas medis.

Serangan Israel juga melukai 1.645 warga Lebanon, dikutip dari Al Jazeera.

Puluhan ribu warga Lebanon melarikan diri dari selatan, dan jalan raya utama keluar dari kota pelabuhan selatan Sidon macet dipenuhi mobil yang menuju Beirut.

Tidak hanya itu, sekolah dan universitas di sebagian Lebanon telah ditutup sementara.

Pemerintah Lebanon juga telah menyiapkan tempat penampungan bagi orang-orang yang mengungsi dari selatan.

Beberapa serangan menghantam kawasan permukiman di kota-kota di selatan dan Lembah Bekaa di timur. 

Satu serangan menghantam kawasan hutan sejauh Byblos di Lebanon tengah, lebih dari 129 km (80 mil) dari perbatasan dan utara Beirut.

Sementara, militer Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 1.300 lokasi yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran. 

Militer Israel memperingatkan warga di Lebanon untuk menjauh dari tempat-tempat yang digunakan oleh Hizbullah.

Pemerintah Israel juga mengklaim fokus mereka akan dialihkan ke pertempuran dengan Hizbullah dalam upaya untuk memungkinkan sekitar 60.000 warga Israel yang dievakuasi dari daerah perbatasan untuk kembali ke rumah.

Sebagai informasi, selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza. 

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait PBB dan Lebanon

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini