“Pesan terpenting dari saya malam ini kepada warga Inggris di Lebanon adalah segera tinggalkan [Lebanon] dan saya ingin menegaskan hal itu,” ucap politikus Partai Buruh itu.
“Saya mengkhawatirkan situasi ini dan saya pikir kita kita memerlukan deeskalasi, kita memerlukan gencatan senjata.”
Inggris sudah memiliki pasukan yang ditempatkan di pangkalan Akrotiri RFA Mounts Bay di Siprus.
Adapun Siprus sendiri sudah membantu evakuasi warga asing dari Lebanon saat perang Israel-Lebanon tahun 2006. Negara itu membantu pemberangkatan dan akomodasi puluhan ribu warga asing.
Juru bicara wakil pemerintahan Siprus, Yiannis Antoninu, bulan berkata, negaranya kembali siap siaga agar bisa membantu jika diperlukan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan, nasib Lebanon bisa menjadi seperti Gaza.
Kata dia, krisis keamanan di sana menjadi mimpi buruk berkepanjangan yang mengancam seluruh kawasan Asia Barat.
AS diprotes karena tambah pasukan di Siprus
Baca juga: Sudah Tak Tahan, Setengah Juta Warga Lebanon Mengungsi, Israel Siap Serbu Lebanon dari Darat
Keberadaan pasukan AS di Siprus tak lepas dari polemik.
Pada bulan Agustus muncul protes dari partai-partai oposisi dalam Pemerintahan Cypriot Yunani di Siprus Selatan (GCASC) atas meningkatkan jumlah pasukan AS di sana.
Partai Progresif untuk Buruh (AKEL) menyoroti meningkatnya lalu lintas kapal perang AS ke Siprus selatan.
AKEL juga menuding pemerintah sengaja menyeret Siprus ke dalam ketegangan karena mengizinkan penumpukan pasukan asing.
“Situasi perang yang genting di kawasan ini memunculkan risiko yang besar dan mematikan terhadap keamanan semua negara dan masyarakan di Mediterania Timur dan Timur Tengah. Seluruh kawasan kita menghadapi bahaya meluasnya perang dengan konsekuensi dramatis yang tidak bisa diperkirakan,” kata AKEL dikutip dari Anadolu Agency.
Israel siap serbu Lebanon
Israel kini dikabarkan bersiap untuk menghadapi kemungkinan invasi ke Lebanon.
“Saat ini kami akan melanjutkannya, kami tak akan berhenti; kami akan terus menyerang dan menggempur mereka di semua tempat,” ujar Kepala Staf Umum Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi dikutip dari ABC News.