News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Lebanon Bantah Tanda Tangani Gencatan Senjata, Israel Punya Legitimasi Invasi Darat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu kolom tank Merkava Israel berkumpul di pinggiran kota utara Kiryat Shmona dekat perbatasan dengan Lebanon pada 8 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel mengatakan mereka saling baku tembak lintas batas pada 8 Oktober, saat Israel melawan gerakan pejuang Hamas di sisi selatannya sehari setelah kelompok pejuang Palestina menyerbu perbatasan Gaza. (JALAA MAREY/AFP)

Lebanon Bantah Tanda Tangani Gencatan Senjata, Israel Punya Legitimasi Invasi Darat

TRIBUNNEWS.COM - Kantor Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati membantah menandatangani proposal gencatan senjata antara Lebanon dan Israel.

Kantor tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Apa yang beredar bahwa Mikati menandatangani proposal perjanjian gencatan senjata setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan mediator AS Amos Hochstein sama sekali tidak benar.”

Baca juga: Hizbullah Babak Belur Dihajar Israel, 1.500 Petempur Luka Serius, Rudal Fire and Forget Capai 100 Km

Pernyataan tersebut menambahkan, segera setelah seruan bersama dikeluarkan atas inisiatif Amerika Serikat dan Perancis, dan dengan dukungan Uni Eropa dan sejumlah negara Barat dan Arab untuk mengadakan gencatan senjata sementara di Lebanon, Mikati menyatakan sambutannya atas pernyataan tersebut.

“Pelajaran dalam implementasinya tetap merupakan komitmen Israel untuk menerapkan resolusi internasional," kata Mikati menurut pernyataan tersebut.

Tank Merkava Israel meluncur di jalan di pinggiran kota utara Kiryat Shmona dekat perbatasan dengan Lebanon pada 8 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel mengatakan mereka saling baku tembak lintas batas pada 8 Oktober, saat Israel melawan pejuang Hamas berada di sisi selatannya sehari setelah militan dari kelompok pejuang Palestina menyerbu perbatasan Gaza. (JALAA MAREY/AFP) (AFP/JALAA MAREY)

Trik Israel Legitimasi Invasi Darat

Surat kabar Israel Hayom mengklaim, Israel siap untuk membuat perjanjian gencatan senjata berdasarkan inisiatif baru Amerika Serikat (AS).

"Tetapi jika Hizbullah menolak, Israel akan mendapatkan legitimasi atas operasi militernya," tulis ulasan media tersebut.

Ulasan itu menyatakan kalau peluang keberhasilan inisiatif AS soal gencatan senjata ini sangat kecil, menurut perkiraan Israel

Adapun Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada Kamis (26/9/2024) menyatakan menolak usulan dari Amerika Serikat dan Prancis yang menyerukan gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon.

Sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia belum menanggapi tetapi memerintahkan tentara Israel (IDF) untuk melanjutkan operasinya.

"Tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara," kata Katz di platform media sosial X.

 "Kami akan terus berjuang melawan organisasi teroris Hizbullah dengan seluruh kekuatan kami hingga kemenangan dan warga di wilayah utara kembali ke rumah mereka dengan selamat."

 Netanyahu, yang meninggalkan Israel pada Kamis untuk berpidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa dia telah memerintahkan militer untuk terus bertempur dengan kekuatan penuh, sesuai dengan rencana operasional.

"Ini adalah usulan Amerika-Prancis yang bahkan belum ditanggapi oleh Perdana Menteri," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini