News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS Anggap Putin Kurang Ajar setelah Ancam Balas Sekutu Ukraina Pakai Senjata Nuklir

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri parade militer Hari Kemenangan di pusat kota Moskow pada 9 Mei 2024. --- AS menyebut Putin tidak bertanggung jawab setelah mengancam akan menggunakan senjata nuklir jika negara nuklir bantu Ukraina serang Rusia dan Belarusia.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengomentari pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk membalas negara nuklir yang membantu negara non-nuklir untuk menyerang wilayah Rusia dan sekutu utamanya, Belarusia.

Putin mengatakan pada Rabu (25/9/2024), Rusia akan merevisi kebijakan penggunaan senjata nuklir dengan menyatakan partisipasi negara nuklir tersebut akan dianggap sebagai serangan gabungan terhadap Rusia dan Belarusia.

Revisi kebijakan yang diusulkan Putin itu dapat berlaku untuk serangan Ukraina jauh di dalam Rusia dengan senjata canggih yang dipasok oleh AS, Inggris, atau Prancis.

Antony Blinken menganggap pernyataan tersebut tidak bertanggung jawab, mengingat AS adalah pendonor terbesar persenjataan untuk Ukraina dalam menghadapi pasukan Rusia dalam perangnya.

"Ini benar-benar tidak bertanggung jawab," kata Antony Blinken dalam wawancara dengan MSNBC pada Kamis (27/9/2024).

Antony Blinken juga menyatakan komentar Presiden Rusia itu tidak tepat waktu karena para pemimpin dunia berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB minggu ini.

Ia meminta masyarakat internasional untuk membahas perlunya lebih banyak pelucutan senjata dan nonproliferasi.

Rusia Beri Peringatan kepada Sekutu Ukraina

Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menjelaskan usulan Putin untuk memperbarui doktrin nuklir dimaksudkan sebagai peringatan bagi negara-negara Barat tentang dukungannya terhadap peningkatan agresi Ukraina terhadap Rusia atau sekutu utamanya, Belarusia.

"Ini adalah sinyal peringatan bagi negara-negara ini tentang konsekuensi keikutsertaan mereka dalam serangan terhadap negara kita dengan berbagai cara, termasuk yang non-nuklir," kata Dmitry Peskov.

Ia yakin semua pemimpin dan analis yang berakal sehat telah memahami betapa seriusnya pengumuman Putin.

Sementara itu, Putin belum menjelaskan kapan perubahan kebijakan nuklir Rusia akan berlaku.

Baca juga:  Perang Rusia-Ukraina Hari ke-947: Donald Trump Minta Zelensky Serahkan Wilayah ke Putin

Sebelumnya, Putin berulang kali menyatakan sikap tertutup mengenai masalah senjata nuklir.

Pada bulan Juni, Putin berharap pertukaran nuklir antara Rusia dan Barat tidak akan pernah terjadi.

Putin Ancam Akan Pakai Senjata Nuklir jika Diserang

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan akan menggunakan senjata nuklir jika terjadi agresi terhadap Rusia dan Belarusia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini