TRIBUNNEWS.COM - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengecam Amerika Serikat (AS) atas dukungan berkelanjutannya terhadap perang Israel di Gaza.
"Kegilaan ini tidak boleh berlanjut," katanya kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang beranggotakan 193 orang pada hari Kamis (26/9/2024), dikutip dari Al Jazeera.
Ia lantas mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel.
"Seluruh dunia bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada rakyat kita," lanjutnya.
Pernyataan itu terbungkus dalam pidato pertama Abbas di majelis tersebut sejak Israel melancarkan serangan pada bulan Oktober 2023, yang diklaim sebagai tanggapan atas serangan oleh kelompok Palestina Hamas.
Abbas secara khusus menyoroti Washington, dengan mengatakan bahwa Gedung Putih terus memberikan perlindungan diplomatik dan senjata kepada Israel, meskipun jumlah korban tewas di Gaza terus meningkat.
Pria berusia 88 tahun itu menuduh AS membiarkan serangan Israel berlanjut dengan berulang kali memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.
"Kami menyesalkan bahwa Amerika Serikat, negara demokrasi terbesar di dunia, menghalangi tiga kali rancangan resolusi Dewan Keamanan yang menuntut Israel untuk mematuhi gencatan senjata," kata Abbas.
"AS sendiri berdiri dan berkata, 'Tidak, pertempuran akan terus berlanjut','" katanya.
Washington adalah sekutu utama Israel dan memasok bantuan militer senilai miliaran dolar setiap tahunnya.
AS, bersama Qatar dan Mesir, juga telah berupaya menengahi gencatan senjata, namun tidak berhasil.
Baca juga: Serangan Israel Hantam Sekolah di Gaza yang Tampung Ribuan Pengungsi, Terus Berdalih Targetkan Hamas
Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 41.534 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Setidaknya 1.139 orang tewas dalam serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik Israel, dan sekitar 250 lainnya ditawan.
Mendekati satu tahun sejak pendudukan Israel melancarkan perang genosida di Gaza, agresi tersebut belum berhenti atau berkurang, Al Mayadeen melaporkan.
Helikopter Israel menembaki tenda-tenda pengungsi Palestina yang didirikan di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah pada dini hari Jumat (27/9/2024), menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)