Dan kepada para mujahidin yang terhormat dan para pahlawan perlawanan Islam yang menang dan berani, Anda adalah kepercayaan dari martir kita yang terkasih, dan Anda adalah saudara-saudaranya yang merupakan perisainya yang tak tertembus dan mahkota permata kepahlawanan dan penebusan.
Pemimpin kita, Yang Mulia (Hassan Nasrallah), masih bersama kita dengan pemikiran, semangat, garis, dan pendekatan sucinya, dan Anda berada dalam sumpah kesetiaan dan komitmen untuk melawan dan berkorban hingga meraih kemenangan.'
Reaksi Iran hingga Hamas
Menyusul kematian Sayyid Hassan Nasrallah, masa berkabung telah ditetapkan di Lebanon dan Irak yakni selama tiga hari.
Di Iran, sebagai sekutu terkuat Hizbullah, masa berkabung ditetapkan selama lima hari.
Kantor Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan, masa berkabung resmi akan dimulai pada hari Senin pekan depan.
Selama masa berkabung, bendera akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung publik dan kantor-kantor publik akan tutup pada hari pemakaman Nasrallah.
Sejauh ini, Hizbullah belum mengumumkan tanggal pemakaman.
Mikati mengecam serangan udara yang menewaskan ratusan warga sipil Lebanon di lingkungan Dahiyeh yang menewaskan Nasrallah. Ia menyatakan, negaranya dalam kondisi terancam menyusul pembunuhan Nasrallah tersebut.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Mikati menyerukan kepada rakyat Lebanon untuk bersatu dalam menghadapi agresi.
Sebab, saat ini negara mereka berada di ambang krisis kemanusiaan dan ekonomi. Ia menggelar rapat kabinet darurat setelah kembali dari Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS.
Kecaman juga datang dari Iran. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengancam pukulan yang lebih menghancurkan pada Israel atas kematian Nasrallah.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan solidaritas Teheran dengan Lebanon dan Hizbullah.
Ia mengecam serangan udara Israel di Beirut sebagai kejahatan perang yang terang-terangan yang sekali lagi mengungkap sifat teroris Israel.