News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

7 Pejabat Tinggi Hizbullah yang Dibunuh Israel dalam Seminggu, Ada Hassan Nasrallah dan Nabil Kaouk

Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut, Lebanon, pada 3 November 2023. Berikut tujuh pejabat tinggi Hizbullah yang tewas dalam seminggu terakhir, termasuk Hassan Nasrallah.

TRIBUNNEWS.COM - Serangan gencar Israel di Lebanon menewaskan tujuh komandan dan pejabat tinggi dari kelompok militan Hizbullah, dalam waktu seminggu.

Pejabat tinggi Hizbullah yang tewas termasuk pemimpin kelompok tersebut, Hassan Nasrallah, Jumat (27/9/2024).

Hizbullah diketahui telah membuka front untuk mendukung sekutunya, Hamas, di Jalur Gaza sehari setelah serangan mendadak kelompok Palestina itu ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Serangan baru-baru ini di Lebanon dan pembunuhan Hassan Nasrallah merupakan eskalasi signifikan dalam perang di Timur Tengah, kali ini antara Israel dan Hizbullah.

Pada Minggu (29/9/2024), Hizbullah mengonfirmasi tewasnya pejabat tinggi Nabil Kaouk dalam serangan udara Israel.

Dikutip dari AP News, berikut tujuh pejabat tinggi Hizbullah yang tewas dalam seminggu terakhir:

1. Hassan Nasrallah

Sejak 1992, Hassan Nasrallah telah memimpin Hizbullah melalui beberapa perang dengan Israel, dan mengawasi transformasi partai tersebut menjadi pemain yang kuat di Lebanon.

Setelah pemberontakan Suriah pada tahun 2011 berubah menjadi perang saudara, Hizbullah memainkan peran penting dalam mempertahankan kekuasaan Presiden Suriah Bashar Assad.

Di bawah pimpinan Nasrallah, Hizbullah juga membantu mengembangkan kemampuan kelompok bersenjata yang didukung Iran di Irak dan Yaman.

Nasrallah adalah tokoh yang memecah belah di Lebanon.

Baca juga: Rusia Meradang, Desak Israel Setop Pakai Senjata AS Pasca Tewasnya Pemimpin Hizbullah

Para pendukungnya memuji dia karena mengakhiri pendudukan Israel di Lebanon selatan pada tahun 2000.

Sementara itu, para penentangnya mengecam dia karena kelompoknya memiliki persediaan senjata dan mengambil keputusan sepihak yang menurut mereka melayani agenda Teheran dan sekutunya.

2. Nabil Kaouk

Nabil Kaouk tewas dalam serangan udara Israel pada Sabtu (28/9/2024).

Nabil Kaouk merupakan Wakil Kepala Dewan Pusat Hizbullah.

Ia bergabung dengan kelompok militan tersebut pada awal berdirinya di tahun 1980-an.

Kaouk juga menjabat sebagai komandan militer Hizbullah di Lebanon selatan dari tahun 1995 hingga 2010.

Ia beberapa kali tampil di media dan berpidato kepada para pendukungnya, termasuk dalam pemakaman para militan Hizbullah yang tewas.

Nabil Kaouk sebelumnya dipandang sebagai calon pengganti Nasrallah.

3. Ibrahim Akil

Ibrahim Akil tewas dalam serangan udara Israel di Beirut selatan pada Jumat (20/9/2024).

Ibrahim Akil adalah seorang komandan tinggi dan memimpin Pasukan Radwan milik Hizbullah, yang telah diupayakan Israel untuk semakin menjauh dari perbatasannya dengan Lebanon.

Ia juga merupakan anggota badan militer tertinggi, Dewan Jihad, dan selama bertahun-tahun telah masuk dalam daftar orang yang dicari Amerika Serikat (AS).

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Akil merupakan bagian dari kelompok yang melakukan pengeboman Kedutaan Besar AS di Beirut pada tahun 1983, dan mengatur penyanderaan warga Jerman dan Amerika.

4. Ahmad Wehbe

Ahmad Wehbe tewas bersama Ibrahim Akil dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut yang menghantam dan menghancurkan sebuah gedung.

Ahmad Wehbe adalah komandan Pasukan Radwan dan memainkan peran penting dalam pengembangan kelompok tersebut sejak pembentukannya hampir dua dekade lalu.

5. Ali Karaki

Ali Karaki tewas bersama Hassan Nasrallah pada Jumat (27/9/2024).

Ali Karaki memimpin garis depan selatan Hizbullah.

Karaki memainkan peran kunci dalam konflik yang sedang berlangsung.

AS menggambarkannya sebagai tokoh penting dalam kepemimpinan kelompok militan tersebut.

Baca juga: Kondisi Jenazah Nasrallah: Israel Pakai 85 Bom Penghancur Bunker untuk Membunuhnya

6. Mohammad Surour

Hizbullah mengonfirmasi tewasnya Mohammad Surour dalam serangan Israel di Beirut pada Jumat (27/9/2024).

Mohammad Surour adalah kepala unit pesawat nirawak Hizbullah, yang digunakan untuk pertama kalinya dalam konflik terkini dengan Israel.

Di bawah kepemimpinannya, Hizbullah meluncurkan pesawat nirawak peledak dan pengintai ke dalam wilayah Israel, menembus sistem pertahanannya yang sebagian besar difokuskan pada roket dan rudal kelompok tersebut.

7. Ibrahim Kobeissi

Ibrahim Kobeissi tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Selasa (24/9/2024).

Ibrahim Kobeissi memimpin unit rudal Hizbullah.

Militer Israel mengatakan Kobeissi merencanakan penculikan dan pembunuhan tiga tentara Israel di perbatasan utara pada tahun 2000, yang jasadnya dikembalikan dalam pertukaran tahanan dengan Hizbullah empat tahun kemudian.

Pembunuhan Pimpinan Hizbullah Picu Kecaman

Sementara itu, musuh-musuh Israel bersumpah membalas dendam setelah Hizbullah mengumumkan bahwa Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran kota Beirut.

Dilansir Arab News, Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengatakan dia “sangat prihatin dengan eskalasi dramatis peristiwa di Beirut dalam 24 jam terakhir.”

Kelompok militan Palestina, Hamas, menyebut pembunuhan Nasrallah sebagai “tindakan teroris pengecut.”

"Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya agresi biadab Zionis dan penargetan bangunan perumahan ini," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan “belasungkawa yang mendalam” kepada Lebanon atas kematian Nasrallah dan warga sipil, yang “jatuh akibat agresi brutal Israel,” menurut pernyataan dari kantornya.

Baca juga: Sempat Selamat dari Bom Israel, Komandan Hizbullah Ali Karaki Tewas Bersama Hassan Nasrallah

Tim penyelamat bergegas ke lokasi serangan udara Israel yang menargetkan desa Abbasiyeh di Lebanon selatan pada 24 September 2024. (AFP/KAWNAT HAJU)

Kementerian luar negeri Iran, yang membiayai dan mempersenjatai Hizbullah, mengatakan bahwa pekerjaan Nasrallah akan terus berlanjut setelah kematiannya.

"Tujuan sucinya akan terwujud dalam pembebasan Quds (Yerusalem), jika Tuhan berkehendak," tulis juru bicara Nasser Kanani di X.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan, “kami dengan tegas mengutuk pembunuhan politik terbaru yang dilakukan oleh Israel dan mendesaknya untuk segera menghentikan aksi militer di Lebanon."

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang negaranya memiliki hubungan diplomatik dengan Israel tetapi telah menjadi kritikus tajam atas serangan Israel di Gaza, mengatakan Lebanon sedang menjadi sasaran “genosida,” tanpa merujuk langsung kepada Nasrallah.

Update Perang Israel-Hamas

Diberitakan Al Jazeera, Israel telah mengebom wilayah Kola di Beirut dalam serangan pertamanya terhadap ibu kota Lebanon di luar pinggiran selatan, menewaskan tiga anggota kelompok Front Populer untuk Pembebasan Palestina.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel telah menewaskan 105 orang dalam 24 jam terakhir sementara jet militer terus membombardir seluruh negeri.

Israel juga melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 28 orang dalam satu hari terakhir.

Angkatan Udara Israel telah menargetkan pembangkit listrik dan pelabuhan di kota pelabuhan Yaman, Hodeidah dan Ras Isa, menewaskan sedikitnya empat orang.

Baca juga: Israel Masih Heran Bagaimana Bisa Rudal Houthi Tak Terdeteksi Radar Canggih AS dan Hantam Wilayahnya

Setidaknya lima orang tewas setelah jet tempur Israel melancarkan gelombang serangan terhadap lokasi di Lembah Bekaa di Lebanon selatan, tempat yang diklaim sebagai tempat penyimpanan senjata Hizbullah.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengatakan tiga anggota seniornya tewas dalam serangan Israel di wilayah Kola di pusat Beirut, Senin pagi.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel di distrik selatan Marjayoun dan Nabatieh menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai sekitar 40 lainnya dalam 24 jam terakhir.

Di Gaza, militer Israel mengklaim telah mengebom sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di Beit Lahiya karena sekolah tersebut digunakan sebagai “pusat komando dan kendali” Hamas. Dua orang tewas dalam serangan itu.

Di Gaza, sebanyak 41.595 orang tewas dan 96.251 orang terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.

Di Israel, sebanyak 1.139 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini