News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Berbahaya dari Eskalasi Militer Israel di Lebanon

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan al-Saud ikut serta dalam rapat di Kantor PBB yang membahas situsi di Gaza, 12 Desember 2023. Mayoritas warga Arab menolak normalisasi hubungan dengan Israel.

Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Berbahaya dari Eskalasi Militer Israel di Lebanon

TRIBUNNEWS.COM- Arab Saudi peringatkan 'konsekuensi berbahaya' dari eskalasi militer Israel di Lebanon.

Arab Saudi memperingatkan “konsekuensi berbahaya” dari eskalasi militer Israel yang sedang berlangsung di Lebanon dan menyerukan gencatan senjata segera, Anadolu melaporkan.

Berbicara pada sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyerukan agar stabilitas dan kedaulatan Lebanon dijaga sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Tidak adanya akuntabilitas dan hukuman meskipun Israel terus melanggar hukum internasional dan hukum humaniter, mendorong eskalasi lebih lanjut,” tambahnya.

Bin Farhan memperingatkan bahwa eskalasi tidak akan membawa keamanan atau stabilitas bagi pihak mana pun.

“Hal ini justru menandakan konsekuensi yang berbahaya dan meningkatkan skala kekerasan dan perang serta semakin mengancam keamanan dan stabilitas kawasan,” katanya.

Diplomat senior Saudi mengatakan negaranya telah "bergabung dengan upaya internasional yang bertujuan untuk segera menetapkan gencatan senjata di Lebanon guna membuka jalan bagi resolusi diplomatik yang berkelanjutan," tambahnya.

AS, Uni Eropa, dan beberapa negara lain pada hari Rabu menyerukan gencatan senjata sementara antara Israel dan Hizbullah untuk memfasilitasi upaya diplomatik.

Tentara Israel telah menggempur Lebanon sejak 23 September, menewaskan sedikitnya 816 orang dan melukai lebih dari 2.500 orang, kata Kementerian Kesehatan Lebanon.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza yang sedang berlangsung menjadi perang regional yang lebih luas.

 

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini