Hamas: Agresi Israel Terhadap Yaman, Suriah, dan Lebanon adalah Eskalasi Berbahaya dengan Dukungan AS
TRIBUNNEWS.COM- Hamas menyatakan Agresi Israel terhadap Yaman, Suriah, dan Lebanon adalah eskalasi berbahaya dengan dukungan AS.
Agresi Israel terhadap Yaman, Suriah, dan Lebanon merupakan "eskalasi berbahaya dan kelanjutan dari amukan kriminal Zionis di wilayah tersebut dengan dukungan Amerika yang terang-terangan dan terbuka," kata Hamas dalam sebuah pernyataan kemarin.
“Pengeboman teroris Zionis di Yaman, dan penargetannya terhadap fasilitas sipil di pelabuhan Hudaydah, serta agresi terhadap Suriah, merupakan eskalasi berbahaya dan perluasan agresi dan kriminalitas pendudukan di Palestina, Lebanon, dan kawasan Arab, dengan dukungan Amerika yang terang-terangan dan terbuka,” kata gerakan itu.
"Kami mengutuk agresi tersebut dan menyatakan solidaritas penuh kami dengan saudara-saudara kami di Yaman dan gerakan Ansar Allah dalam menghadapi agresi Zionis-Amerika," imbuhnya, mengacu pada gerakan Houthi, seraya memuji "sikap setia mereka dan dukungan berkelanjutan mereka terhadap Palestina serta membela rakyatnya dari penindasan."
Houthi mengumumkan kemarin bahwa empat orang tewas dan 33 orang terluka dalam jumlah awal serangan Israel di provinsi Hudaydah, Yaman barat.
Sejak 23 September, tentara pendudukan Israel telah melancarkan serangan "paling keras dan ekstensif" terhadap Lebanon sejak dimulainya konfrontasi dengan Hizbullah setahun yang lalu. Kementerian Kesehatan mengatakan lebih dari 1.000 warga Lebanon telah tewas dan 6.000 lainnya terluka dalam dua minggu terakhir. Pemerintah mengatakan satu juta orang – seperlima dari populasi – telah meninggalkan rumah mereka.
Kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas telah berkembang sejak Israel membunuh beberapa pemimpin Hizbullah, terutama Sekretaris Jenderal partai tersebut, Hassan Nasrallah, dalam serangan udara pada Jumat malam, di mana 85 ton bom digunakan terhadap sasaran di Haret Hreik di pinggiran selatan Beirut, benteng utama Hizbullah.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR