News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hassan Nasrallah Tewas, Warga Palestina: Kami Berduka, Kehilangan Sosok Pendukung Hebat

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina yang mengungsi di Kamp Deir el-Balah mengungkap perasaannya yang mati seketika setelah mendengar kabar tewasnya pemimpin Hizbullah, meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi warga Palestina dan pendukung Hizbullah.

TRIBUNNEWS.COM –  Pimpinan tertinggi Hizbullah Hassan Nasrallah dinyatakan tewas dalam serangan udara besar-besaran Israel ke Beirut, ibu kota Lebanon pada akhir pekan kemarin

Hal ini diungkap oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dalam laporannya mereka menyebut Nasrallah terbunuh bersama dengan beberapa komandan lain, termasuk Komandan Front Selatan Hizbullah, Ali Karki.

Tewasnya Nasrallah tak hanya mengejutkan pasukan Hizbullah, namun membawa luka mendalam bagi warga Palestina.

Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Basma al-Helou, salah satu warga Palestina yang mengungsi di Kamp Deir el-Balah mengungkap perasaannya yang mati seketika setelah mendengar kabar tewasnya pemimpin Hizbullah.

“Perang tidak tertahankan, dan kami telah merasakan kengeriannya sepanjang tahun. Saya sangat terpukul ketika Israel mulai membom Lebanon,” jelas wanita berusia 74 tahun sambil dipenuhi kesedihan.

“Kesedihan kami semakin dalam setelah mendengar pembunuhan Hassan Nasrallah. Saya patah hati, semua orang di sekitar saya, hingga tetangga saya, kami semua berharap itu tidak benar,” ujar al-Helou.

Sebagai seorang Palestina, al-Helou mengatakan dia tidak akan pernah melupakan dukungan yang diberikan Nasrallah dan pasukan Hizbullah bagi rakyat Palestina.

“Nasrallah selalu bersama kita sepanjang hidupnya, selalu menentang Israel. Saya ingat pidato-pidatonya di TV. Pidato-pidatonya menjadi sumber kekuatan. Kehilangannya sangat besar,” kata al-Helou.

“Sekarang, Kami merasa sendirian dalam menghadapi mesin perang yang tirani,” imbuhnya.

Sentimen serupa juga diungkap oleh warga Palestina lainnya, Zaki Sheikh Khalil.

Pria berusia 64 tahun, yang telah mengungsi sebanyak lima kali, mengungkap tewasnya Hassan Nasrallah selaku pimpinan tertinggi Hizbullah meninggalkan kesedihan yang mendalam.

Baca juga: Hizbullah Belum Tentukan Pengganti Hassan Nasrallah yang Dibunuh Israel, Bantah Tunjuk Hashem

"Kami sangat sedih untuk Lebanon karena menghadapi nasib yang sama, karena mendukung Gaza dan berkata tidak kepada Israel," celoteh Khalil.

Kematian Nasrallah Membuat Warga Mati Rasa

Bagi Hiba Murad, seorang ibu lima anak berusia 36 tahun, kematian Nasrallah membuatnya mati rasa terhadap segalanya.

“Perang telah membuat perasaan saya mati rasa terhadap segalanya,” katanya sambil tersenyum lebar.

“Saya telah kehilangan perasaan terhadap banyak hal. Hidup saya tak tertahankan atas kematian Nasrallah,” tutur Murad.

Ketika ditanya tentang tindakan Israel, Murad menggambarkan tindakan Israel sebagai perbuatan keji, Israel menargetkan para pemimpin seperti Haniyeh dan Nasrallah untuk mengalahkan Hamas dan Hizbullah, tetapi mereka terus menyerang warga sipil.

“Apa yang tersisa untuk Israel sekarang? Israel hanya menggunakan beberapa nama dan tawanan di Gaza sebagai alasan untuk melanjutkan pembunuhan dan kejahatannya terhadap orang-orang, dan pada akhirnya, kami adalah korbannya,” tegas Murad.

Setelah Israel membunuh Nasrallah, Murad mengatakan bahwa dirinya tidak lagi mengesampingkan kemungkinan Zionis mengetahui lokasi Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza.

Hizbullah Berduka

Pasca Nasrallah dinyatakan tewas, banyak pendukung Hizbullah yang menyatakan kesedihan dan ketidakpercayaan atas terbunuhnya pemimpin Hizbullah tersebut.

“Saat pertama kali mendengar berita itu, saya pikir itu bohong. Saya pikir, 'Itu tidak mungkin benar',” katanya kepada Al Jazeera, menahan tangisnya.

“Nasrallah adalah saudara kami dan kami selalu merasa aman bersamanya. Sekarang, kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada nasib kami,” tambahnya.

Hassan Nasrallah, merupakan pemimpin kelompok milisi Hizbullah di Lebanon yang  paling terkenal dan berpengaruh.

Karismanya dan kecerdasannya menjadikan dia salah satu pemimpin yang paling disegani dan ditakuti  di Timur Tengah.

Ia bahkan dianggap sebagai kunci yang dapat mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang ini.

Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah menjadi pemegang kekuasaan dalam politik Lebanon, penyedia utama layanan kesehatan, pendidikan dan sosial, serta bagian penting dari dukungan Iran dalam upaya meraih supremasi regional.

Atas perannya ini, banyak Muslim Syiah Lebanon yang menyatakan berduka atas meninggalnya seorang pria yang mereka sebut sebagai “saudara” dan bahkan “ayah”.

Bahkan keluarga pengungsi dari Dahiyeh menggambarkan Nasrallah sebagai “martir” yang mengorbankan nyawanya untuk melawan Israel.

"Namun kami akan terus berada di [jalan Nasrallah]. Kami akan terus berjuang untuk menjatuhkan Israel, yang selalu menjadi keinginannya," katanya kepada Al Jazeera.

Hamas Kutuk Israel

Kecaman keras dilontarkan Kelompok Hamas, mereka mengutuk tindakan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang dilakukan Israel.

Hal ini disampaikan setelah kelompok bersenjata yang berbasis di Lebanon itu, mengkonfirmasi kematiannya dalam serangan Israel di Beirut, ibu kota Lebanon pada Jumat (27/9).

Dalam kesempatan itu kelompok milisi Palestina Hamas turut menyampaikan belasungkawa kepada saudara-saudara di Hizbullah dan Perlawanan Islam di Lebanon atas kesyahidan Nasrallah.

"Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya agresi Zionis biadab ini dan penargetan bangunan-bangunan tempat tinggal dan kami menganggapnya sebagai tindakan teroris pengecut," kata Hamas dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2024).

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini