TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman kembali mengklaim telah menembak jatuh drone atau pesawat nirawak jenis MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat (AS).
Muncul video yang diduga memperlihatkan rudal darat ke udara (surface to air missile) yang menghantam pesawat itu.
Akan tetapi, hingga berita ini ditulis militer AS belum mengakui kehilangan pesawat apa pun.
Media Al-Masirah yang dioperasikan Houthi mengklaim adanya MQ-9 yang ditembak.
Klaim itu muncul beberapa jam setelah beredar video yang disebut menunjukkan serangan terhadap MQ-9 di Provinsi Saada.
Ada pula satu foto yang tampaknya memperlihatkan puing-puing MQ-9.
Sebelum ini, kali terakhir Houthi menembak jatuh MQ-9 Reaper ialah pada hari Sabtu, (14/9/2024).
Saat itu drone tersebut sedang menjalankan aktivitas intelijen di atas Provinsi Marib di Yaman tengah.
Awalnya militer AS menolak mengonfirmasi jatuhnya pesawat nirawak itu. Namun, seorang pejabat Kementerian Pertahanan kemudian berkata kepada media bahwa MQ-9 telah diserang.
“Diserang tetapi mendarat dengan aman dan diambil oleh rekan pasukan AS tanggal 9 September,” kata pejabat itu.
AS tidak menjelaskan di mana pesawat itu jatuh, pihak yang menemukan, dan bagaimana keadaannya.
Baca juga: Pertahanan Udara Houthi Kembali Beraksi, Korbannya Drone MQ-9 Reaper Amerika Seharga Rp 480 Miliar
Media Russia bernama Sputnik menyebut Houthi menyerang drone seharga $32 juta atau sekitar setengah triliun rupiah itu seperti “menepuk lalat”.
Berikut rincian drone MQ-9 Reaper yang telah dijatuhkan Houthi.
- Pada tanggal 4 Agustus, Houthi meledakkan satu Reapers di atas langit Kota Saada di Yaman barat laut.