News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

4 Pemimpin Senior Hizbullah Tersisa di Tengah Serangan Israel, Ada Besan Mendiang Jenderal Iran

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar Hassan Nasrallah, mendiang pemimpin kelompok Syiah Lebanon Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel di Beirut beberapa hari sebelumnya, ditampilkan selama upacara peringatan di pinggiran timur Baghdad, Kota Sadr pada 29 September 2024 setelah Irak secara resmi mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk Nasrallah. - Di tengah gempuran tanpa henti Israel terhadap Lebanon, saat ini hanya tersisa empat pemimpin senior Hizbullah.

TRIBUNNEWS.com - Serangan tanpa henti Israel di Lebanon, telah menewaskan sembilan pemimpin Hizbullah selama satu minggu terakhir.

Sembilan pemimpin itu termasuk Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara di Beirut selatan pada Jumat (27/9/2024).

Nasrallah, yang tengah berlindung di bunker Hizbullah, tewas bersama Komandan Senior Hizbullah, Ali Karaki.

Sebelumnya, pada akhir Juni 2024, pejabat militer paling senior di Hizbullah sekaligus anggota Dewan Jihad Hizbullah, Fuad Shukr, telah lebih dulu tewas diserang drone Israel di pinggiran selatan Beirut.

Shukr dianggap sebagai tangan kanan Nasrallah.

Setelah banyaknya pemimpin Hizbullah yang tewas akibat serangan Israel, siapa saja yang masih tersisa?

Pertama, adalah Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Kassem.

Dikutip dari AP News, ia merupakan anggota paling senior dan telah menjadi Wakil Sekjen Hizbullah sejak 1991.

Kassem juga salah satu anggota pendiri Hizbullah.

Dalam beberapa kesempatan, jaringan berita lokal berasumsi, serangan Israel di  Beirut selatan mungkin telah menargetkan Kassem.

Kassem merupakan satu-satunya pejabat tinggi kelompok militan yang telah melakukan wawancara dengan media lokal dan internasional dalam konflik yang sedang berlangsung.

Baca juga: 9 Pemimpin Hizbullah Tewas dalam Seminggu, Israel Tegaskan Perang Tahap Berikutnya Akan Dimulai

Ia disebut-sebut terlibat dalam berbagai aspek Hizbullah, baik dalam masalah politik maupun keamanan tingkat atas.

Kassem juga terlibat dalam masalah yang terkait inisiatif teokratis dan amal Hizbullah kepada komunitas Muslim Syiah di Lebanon.

Kedua, ada Hashim Safieddine, besan mendiang Qassem Soleimani, Jenderal Iran  yang terbunuh dalam serangan drone Amerika Serikat (AS) pada 2020.

Safieddine merupakan sepupu mendiang Nasrallah. Sama seperti Nasrallah, ia bergabung dengan Hizbullah sejak awal dan mengenakan sorban hitam.

Pemimpin senior ketiga dan keempat yang tersisa adalah Talal Hamieh dan Abu Ali Reda.

Keduanya merupakan komandan tinggi Hizbullah yang masih hidup dan tampaknya menjadi sasaran militer Israel.

Sosok Pengganti Nasrallah

Dari empat pemimpin senior yang tersisa, dua di antaranya, yaitu Naim Kassem dan Hashem Safieddine, menjadi kandidat kuat pengganti Sayyed Hassan Nasrallah.

Berikut sekilas sosok keduanya, dilansir Al Jazeera:

Naim Kassem

Wakil ketua kelompok Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, menyampaikan pidato dalam rapat umum di Beirut pada 13 Oktober 2023 (ANWAR AMRO / AFP)

Pria berusia 71 tahun ini adalah Wakil Sekjen Hizbullah dan sering disebut sebagai "orang nomor dua" di kelompok tersebut.

Baca juga: Israel lancarkan serangan darat ke Lebanon, Hizbullah jadi target

Ia lahir di Kfar Kila, Nabatieh, sebuah desa di Lebanon selatan yang telah mengalami banyak serangan Israel, terutama sejak Oktober 2023.

Kassem punya sejarah panjang dalam aktivisme politik Syiah.

Pada 1970-an, ia bergabung dengan Gerakan Orang-Orang yang Dirampas milik mendiang Imam Musa al-Sadr, yang akhirnya menjadi bagian dari Gerakan Amal, sebuah kelompok Syiah di Lebanon.

Ia kemudian meninggalkan Amal dan membantu mendirikan Hizbullah pada awal 1980-an.

Kassem menjadi salah satu ulama pendiri kelompok tersebut.

Salah satu mentor agama Kassem adalah Ayatollah Mohammad Hussein Fadlallah yang sangat dihormati.

Kassem sendiri telah mengajar kelas agama selama beberapa dekade di Beirut.

Sifat rahasia kelompok seperti Hizbullah, berarti tidak semua peran Kassem dalam organisasi tersebut diketahui publik.

Namun, pada satu titik, ia mengawasi sebagian jaringan pendidikan Hizbullah dan juga terlibat dalam pengawasan kegiatan parlemen kelompok tersebut.

Kassem terpilih sebagai Wasekjen pada 1991, di bawah Sekretaris Jenderal saat itu Abbas al-Musawi, yang juga dibunuh oleh Israel.

Ia telah memainkan peran penting di hadapan publik di Hizbullah selama bertahun-tahun, dan juga merupakan anggota Dewan Syura kelompok tersebut.

Kassem terkenal karena menerbitkan buku berjudul, Hezbollah, the Story from Within, pada 2005, yang diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.

Hashem Safieddine

Hashem Safieddine (Tangkap layar X)

Safieddine secara luas merupakan kandidat terkuat Sekjen Hizbullah selanjutnya, menggantikan sepupunya, Nasrallah.

Ial ahir pada 1964, di desa selatan Deir Qanoum en-Nahr, dekat Tyre.

Baca juga: Begini Cara Israel Menyusup ke Hizbullah Lewat Perang Suriah, sebelum Bunuh Hassan Nasrallah

Ia belajar teologi bersama Nasrallah di dua pusat utama pembelajaran agama Syiah, kota Najaf di Irak dan Qom di Iran.

Keduanya bergabung dengan Hizbullah pada masa-masa awal berdirinya organisasi tersebut.

Safieddine berasal dari keluarga Syiah yang disegani yang telah menghasilkan ulama dan anggota parlemen Lebanon.

Sementara saudaranya, Abdullah, menjabat sebagai perwakilan Hizbullah di Iran.

Safieddine memiliki hubungan dekat dengan Iran. Putranya, Redha, menikah dengan putri Qassem Soleimani, jenderal tertinggi Iran yang tewas dalam serangan AS pada 2020.

Selain perannya dalam memimpin dewan eksekutif, Safieddine juga merupakan anggota penting Dewan Syura Hizbullah dan kepala Dewan Jihadi.

Kepentingan Safieddine telah membuatnya menjadi musuh bagi musuh-musuh asing Hizbullah.

AS dan Arab Saudi telah menetapkan Safieddine sebagai teroris dan membekukan asetnya.

Sebagai informasi, sejak 23 September 2024, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya target Hizbullah di seluruh Lebanon, menewaskan lebih dari 960 orang dan melukai lebih dari 2.770 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Beberapa pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan itu.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini