TRIBUNNEWS.COM - Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pasukan Israel di seberang perbatasan di Metula.
Dikatakan, tembakan artileri menghujani posisi pasukan Israel di kota di Distrik Utara Israel tersebut.
"Hizbullah menyerang pergerakan tentara musuh di Metula dengan peluru artileri," kata Israel dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan lain, dikatakan bahwa mereka menargetkan "kumpulan tentara musuh" di daerah yang sama dengan roket.
Akan tetapi, kelompok bersenjata itu tidak menyinggung mengenai klaim Israel bahwa mereka telah memulai serangan darat ke Lebanon.
Israel mengumumkan pada malam hari bahwa mereka meluncurkan serangan terbatas ke wilayah perbatasan Lebanon selatan.
Sementara itu, militer Israel mengakui pada X bahwa ada lima roket ditembakkan pagi ini dari Lebanon ke arah Metula.
Beberapa berhasil dicegat, sementara sisanya jatuh ke area terbuka.
"Beberapa roket ditembakkan ke arah Avivim, di Galilea Atas, yang juga dijatuhkan di wilayah tak berpenghuni," tambah Israel.
Militer Israel melakukan penggerebekan dan penangkapan di seluruh Tepi Barat
Militer Israel telah melakukan serangkaian penggerebekan dan penangkapan di wilayah Tepi Barat yang diduduki, kantor berita Wafa melaporkan.
Baca juga: Pasukan IDF Menyerang Masuk Lewat Invasi Darat, Tentara Lebanon Dukung Hizbullah atau Israel?
Insiden tersebut meliputi:
- 10 orang ditangkap di kota al-Khader, selatan Betlehem.
- 4 pria ditangkap di kota Beit Ummar, utara Hebron.
- Seorang pria ditangkap di kota Idhna, sebelah barat Hebron.
- Kamp pengungsi Dheisheh, kota Beit Jala, dan desa Artas telah diserbu.
- Desa Baqat al-Hatab, sebelah timur Qalqilya, telah diserbu.
AS Sebut Israel Mulai Invasi ke Lebanon
Secara terpisah, Amerika Serikat (AS) menyebut jika militer Israel memulai operasi darat mereka di Lebanon.
"Pasukan Israel memulai apa yang disebut AS sebagai operasi darat terbatas di Lebanon," ungkap Departemen Luar Negeri pada Senin (30/9/2024).
Militer AS mengaku bakal mengerahkan beberapa ribu tentara tambahan ke Timur Tengah, ketika Israel mulai melakukan operasi darat di Lebanon.