Pasukan IDF Menyerang Masuk Lewat Invasi Darat, Tentara Lebanon Dukung Hizbullah atau Israel?
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel (IDF) mengumumkan mereka telah memulai operasi militer darat ke wilayah Lebanon guna memukul mundur para petempur Hizbullah.
Tujuan mereka, seperti yang dinyatakan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengembalikan para pemukim Yahudi di Utara yang mengungsi karena serangan harian Hizbullah ke pemukiman mereka sejak pecahnya perang Gaza per 7 Oktober 2023.
Baca juga: Sekjen Hizbullah ke Pasukan Israel: Selamat Datang, Kami Menanti! Berapa Kekuatan IDF Masuk Lebanon?
Saat pasukan IDF bersiap masuk ke Lebanon, Tentara Lebanon menyatakan menarik mundur pasukannya sekitar lima kilometer (3 mil) dari posisi di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel.
Seorang sumber keamanan Lebanon kepada Reuters. Seorang juru bicara militer Lebanon tidak mengonfirmasi atau membantah pergerakan tersebut.
Pemerintah Lebanon menyatakan, siap mengerahkan pasukan mereka kembali ke perbatasan jika gencatan senjata telah tercapai antara Israel dan Hizbullah.
Baca juga: Israel Mau Masuk Menyerbu, PM Lebanon Umumkan Soal Pengerahan Pasukan ke Perbatasan
Pengumuman Militer Israel soal invasi darat ke Lebanon tersebut diumumkan Selasa (1/10/2024) pagi yang menjelaskan kalau mereka meluncurkan operasi darat di Lebanon selatan.
Sebuah pernyataan militer mengatakan bahwa "sesuai dengan keputusan eselon politik, beberapa jam yang lalu, IDF (militer) memulai serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan terarah berdasarkan intelijen akurat terhadap target dan infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan."
"Target-target ini terletak di desa-desa yang dekat dengan perbatasan dan menimbulkan ancaman langsung bagi masyarakat Israel di Israel utara," pernyataan itu menambahkan.
Militer Israel menyatakan "mereka beroperasi sesuai dengan rencana metodis yang ditetapkan oleh Staf Umum dan Komando Utara yang telah dilatih dan dipersiapkan oleh tentara IDF dalam beberapa bulan terakhir."
Pernyataan itu mengatakan "Angkatan Udara Israel dan artileri IDF mendukung pasukan darat dengan serangan akurat terhadap target militer di daerah tersebut."
Merujuk pada operasi tersebut, pernyataan itu menambahkan bahwa "operasi bertajuk 'Northern Arrows' akan berlanjut sesuai dengan penilaian situasional dan secara paralel dengan pertempuran di Gaza dan di arena lain."
Sebelumnya, Militer Israel mengumumkan pada Senin malam bahwa mereka akan membangun zona militer tertutup di dekat perbatasan negara itu dengan Lebanon di tengah laporan tentang serangan darat Israel yang akan segera terjadi ke Lebanon selatan.
Menurut pernyataan militer Israel, pengumuman itu muncul setelah penilaian situasi di sepanjang wilayah perbatasan Israel-Lebanon.