News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Beri Sinyal Sasaran Berikutnya, Netanyahu Sebut Perubahan Iran Akan Datang Lebih Cepat dari Dugaan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, berdiri di depan drone Hermes 900 saat menyampaikan pidato selama kunjungannya ke pusat kendaraan udara tak berawak (UAV) Israel, di Pangkalan Udara Palmachim dekat kota Rishon LeZion.

Israel sudah menyerang Iran, membunuh pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli. 

Israel juga mengebom konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada bulan April, menewaskan tujuh orang termasuk diplomat dan komandan senior Korps Garda Revolusi Islam Jenderal Mohammad Reza Zahedi.

"Tidak ada tempat di Timur Tengah yang tidak dapat dijangkau Israel," kata Netanyahu dengan nada mengancam dalam pidatonya pada hari Senin (30/9/2024).

Invasi Darat Lebanon

Pekerja pertahanan sipil menggali reruntuhan bangunan di lokasi serangan udara Israel semalam yang menargetkan lingkungan di kota timur Baalbek pada tanggal 30 September 2024. (Photo by AFP) (AFP/-)

Pidato Netanyahu disampaikan bersamaan dengan tank-tank IDF berkumpul di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon, memicu kekhawatiran akan kemungkinan invasi darat.

Berbicara kepada sejumlah pasukan IDF di dekat perbatasan Lebanon, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan untuk memastikan kembalinya masyarakat utara Israel, ia akan mengerahkan seluruh kemampuan, termasuk para tentara.

Ratusan ribu warga Israel dan Lebanon mengungsi dari rumah mereka karena pertempuran lintas perbatasan antara IDF dan Hizbullah.

Hizbullah mulai menyerang Israel dengan roket, drone, dan senjata lainnya sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan pembalasan besar-besaran Israel.

Sementara itu, dikutip dari The New Arab, Israel saat ini tengah melakukan operasi darat terbatas yang menargetkan Hizbullah di wilayah tetangga Lebanon, kata Departemen Luar Negeri AS pada hari Senin.

"Inilah yang mereka informasikan kepada kami bahwa mereka tengah melakukan operasi terbatas yang menargetkan infrastruktur Hizbullah di dekat perbatasan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, kepada wartawan.

Sementara itu, militer Lebanon tengah memindahkan pasukannya dari perbatasan selatan, kata seorang pejabat militer Lebanon kepada AFP, tak lama setelah pengumuman AS, Israel tengah melakukan operasi darat terbatas di Lebanon.

Tentara Lebanon tengah menempatkan kembali dan menyusun kembali pasukannya dari perbatasan selatan, kata pejabat tersebut, yang meminta identitasnya dirahasiakan untuk membahas masalah-masalah sensitif.

Baca juga: Kabinet Israel Setujui Langkah IDF Lakukan Operasi Darat ke Lebanon

Kata Joe Biden

Ketika ditanya dalam konferensi pers, Senin, apakah dirinya nyaman dengan invasi Israel ke Lebanon, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan: 

"Saya nyaman dengan penghentian invasi itu. Kita harus melakukan gencatan senjata sekarang."

Pemerintahan Joe Biden telah memberi perlindungan diplomatik dan senjata bernilai miliaran dolar kepada Israel.

Israel pernah menginvasi Lebanon pada tahun 1978, 1982, dan 2006, menewaskan dan melukai puluhan ribu warga sipil. 

Pasukan Israel menduduki Lebanon selatan dari tahun 1982 hingga 2000.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini