TRIBUNNEWS.COM - Serangan darat Israel di Lebanon selatan akan menargetkan pangkalan Hizbullah di sepanjang perbatasan yang mengancam Israel.
Namun, militer Israel mengklaim serangan darat tersebut bukan perang terhadap rakyat Lebanon.
"Serangan darat lokal ini akan menargetkan benteng pertahanan Hizbullah yang mengancam kota-kota Israel, kibbutzim, dan komunitas di sepanjang perbatasan kami," kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari, Selasa (1/10/2024), dikutip dari Al Jazeera.
“Hizbullah mengubah desa-desa Lebanon yang bersebelahan dengan desa-desa Israel menjadi pangkalan militer yang siap menyerang Israel," lanjutnya.
Israel Perintahkan Warga untuk Mengungsi
Pada hari Selasa, militer Israel memperingatkan warga untuk mengungsi dari perbatasan Lebanon.
Hal ini disampaikan beberapa jam setelah Israel melancarkan apa yang disebutnya sebagai serangan darat terbatas terhadap kelompok militan Hizbullah.
Hizbullah membantah pasukan Israel telah masuk, tetapi mengatakan pihaknya siap untuk memerangi mereka.
Militer menyarankan masyarakat untuk mengungsi di utara Sungai Awali, sekitar 60 kilometer (36 mil) dari perbatasan dan lebih jauh dari Sungai Litani, yang menandai tepi utara zona yang dideklarasikan PBB yang dimaksudkan sebagai penyangga antara Israel dan Hizbullah setelah perang mereka tahun 2006.
"Kalian harus segera menuju utara Sungai Awali untuk menyelamatkan diri, dan segera tinggalkan rumah kalian," kata pernyataan yang diunggah oleh juru bicara militer Israel berbahasa Arab, Avichay Adraee, di X, sebagaimana dilansir AP News.
Hizbullah Tembakkan Roket
Sementara itu, unit artileri Israel menggempur sasaran di Lebanon selatan sepanjang malam dan suara serangan udara terdengar di seluruh Beirut.
Baca juga: IDF Masuk Lebanon, Salvo Roket Fadi-4 Hizbullah Kembali Serang Markas Mossad Israel di Tel Aviv
Hizbullah disebut telah meluncurkan roket ke Israel bagian tengah, yang memicu sirene serangan udara dan melukai seorang pria berusia 50-an.
Hizbullah mengatakan, pihaknya menembakkan salvo rudal jarak menengah jenis baru, yang disebut Fadi 4, ke markas besar dua badan intelijen Israel di dekat Tel Aviv.
Afif, juru bicara Hizbullah, mengatakan serangan rudal itu “hanya permulaan.”
Pejabat militer Israel mengatakan, Hizbullah juga telah meluncurkan proyektil ke komunitas Israel di dekat perbatasan, menargetkan tentara tanpa melukai siapa pun.