News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Perwakilan Korea Utara di PBB Kritik Genosida Israel, Sindir Standar Ganda AS

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina berduka atas meninggalnya kerabat mereka setelah serangan Israel terhadap sekolah yang menampung warga Palestina terlantar di lingkungan Zaytoun, Kota Gaza, pada 21 September 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Perwakilan Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa berpidato pada sesi debat PBB ke-79 di New York, Senin (30/9/2024).

Dikutip dari UPI, Song Kim, Perwakilan Tetap Korea Utara untuk PBB, memaparkan visi pemerintahnya untuk masa depan Semenanjung Korea.

Ia juga membahas beberapa topik, termasuk perdamaian di kawasan tersebut, senjata nuklir, dan kemajuan dalam masyarakat Korea. 

Kim juga mengkritik apa yang disebutnya sebagai "genosida Israel", saat membahas reputasi global PBB dan bagaimana peristiwa itu dipengaruhi oleh Amerika Serikat.

"Dunia dihadapkan dengan tantangan dan krisis serius yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kim.

"Perang yang sedang berlangsung, seperti serangan militer Israel di Gaza, telah merenggut nyawa puluhan ribu warga sipil yang tidak bersalah."

"Akibatnya, situasi global telah menciptakan krisis kemanusiaan paling mengerikan sejak Perang Dunia II," kata perwakilan Korea kepada delegasi PBB.

Kritik Tajam Terhadap Israel dan AS

Dalam kesempatan itu, Kim menyinggung diplomasi global dan sangat kritis terhadap beberapa negara, termasuk Amerika Serikat.

Kim menentang tindakan yang memecah belah masyarakat dan negara anggota menjadi dua kubu.

Kim Song, Wakil Tetap Republik Rakyat Demokratik Korea untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kim mengatakan kelicikan dan standar ganda atau muka dua Amerika Serikat dan beberapa negara anggota PBB telah menjadi perhatian global.

"Pembantaian tanpa pandang bulu oleh otoritas Israel membuat suatu negara terancam punah sepenuhnya," katanya.

Baca juga: Israel lancarkan serangan darat ke Lebanon, Hizbullah jadi target

"Ia menyatakan simpatinya kepada para korban Palestina dan menyebut tindakan tersebut sebagai genosida Israel.

"PBB ada untuk mencegah terulangnya perang yang telah menimbulkan penderitaan yang tak terkira bagi umat manusia," katanya.

"Sangat memalukan dan menyedihkan bahwa tindakan terhadap kemanusiaan seperti itu telah berlangsung di Gaza begitu lama."

"Ini sepenuhnya karena dukungan AS."

Mengenai perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun, ia menyatakan ekspansi NATO ke timur merupakan salah satu penyebabnya.

"PBB disalahgunakan untuk ambisi politik negara lain," tambahnya.

Selain negara-negara yang berperang, Kim mengatakan dunia saat ini juga dihadapkan dengan risiko mematikan akibat perubahan iklim.

"Memburuknya kondisi cuaca normal, suhu tinggi yang ekstrem, kekeringan, dan hujan deras serta banjir." 

"Dan bersamaan dengan itu, ada masalah dunia lain yang terkait, seperti kerawanan pangan, kebutuhan energi yang tidak terpenuhi, pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial."

Sidang ke-79 Majelis Umum PBB (UNGA 79)

Sidang ke-79 Majelis Umum PBB (UNGA 79) telah dimulai sejak Selasa, 10 September 2024. 

Salah satu agendanya adalah Debat Umum tingkat tinggi yang dimulai pada 24-28 September, dan 30 September 2024.

Menurut situs resmi PBB, para pemimpin dunia berkumpul untuk terlibat dalam Debat Umum tahunan dengan tema, "Tidak meninggalkan seorang pun: bertindak bersama untuk memajukan perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan martabat manusia untuk generasi sekarang dan mendatang".

Pada sesi ini, para kepala negara, pemerintahan, dan menteri akan menjajaki solusi untuk tantangan global yang saling terkait guna memajukan perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini