Poin-Poin Pidato Presiden Turki Soal Israel, Erdogan Bandingkan Netanyahu dengan Hitler
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, Selasa (1/10/2024) menghadiri pertemuan pembukaan Periode ke-28, Tahun Legislatif ke-3 Majelis Nasional Agung Türkiye (TBMM).
Dalam pidatonya, Erdoğan mengatakan kalau tahun legislatif ke-3 dimulai di tengah perkembangan regional yang signifikan.
Baca juga: IDF Masuk Lebanon, Salvo Roket Fadi-4 Hizbullah Kembali Serang Markas Mossad Israel di Tel Aviv
Erdoğan mengutuk tindakan tidak manusiawi Israel di Palestina dan Gaza selama setahun terakhir, dengan menyatakan bahwa kebijakan pendudukan genosida Israel kini telah meluas ke Lebanon.
Berikut adalah poin-poin utama dari pidato Erdoğan dikutip dari Anews, Selasa:
PERKEMBANGAN TERKINI DI WILAYAH TERSEBUT
Presiden Erdoğan menekankan kalau tahun legislatif ke-3 dimulai di tengah perkembangan regional yang signifikan.
Ia mengutuk tindakan Israel di Palestina dan Gaza selama setahun terakhir, dengan menyatakan bahwa "teror dan genosida" Israel kini telah meluas ke Lebanon.
Ia mencatat bahwa pasukan Israel mengumumkan masuknya mereka ke wilayah Lebanon, dan menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dan memprovokasi negara-negara regional lainnya ke dalam konflik.
TANGGAPAN INTERNASIONAL TERHADAP ISRAEL
Erdoğan mengkritik kurangnya reaksi global yang memadai terhadap tindakan Israel, khususnya menyebutkan kegagalan masyarakat internasional untuk meresppns pembunuhan 42.000 orang di Gaza, 17.000 di antaranya adalah anak-anak.
Ia menyoroti pidatonya baru-baru ini di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana ia mengutuk keras agresi Israel.
PERBANDINGAN NETANYAHU DENGAN HITLER
Dalam pernyataan tajamnya, Erdoğan membandingkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.
Erdogan menuduhnya melakukan banyak kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk genosida, pembantaian, rasisme, penyiksaan, dan pembersihan etnis.
Ia menyatakan bahwa Israel telah mengebom masjid, gereja, rumah sakit, dan sekolah, mengubah Gaza menjadi "kamp kehancuran."
KECAMAN ATAS DUKUNGAN BARAT BAGI ISRAEL
Erdoğan mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap negara-negara yang terus mendukung Israel secara finansial atau militer, dan negara-negara lain yang tetap diam, sehingga menjadi kaki tangan dalam tindakan-tindakan ini.
Ia memperingatkan bahwa, seperti halnya Hitler, Netanyahu pada akhirnya akan dihentikan, dan meramalkan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman tersebut akan dipermalukan.
DIAMNYA PARA PEMIMPIN MUSLIM
Erdoğan juga mengkritik para pemimpin Muslim atas kebisuan mereka dalam menghadapi tindakan Israel, yang digambarkannya sebagai rasa malu yang tak kunjung berakhir.
Ia menyesalkan tidak adanya tindakan dari organisasi-organisasi internasional dan negara-negara mayoritas Muslim, dan menyerukan tanggapan yang bersatu terhadap kebijakan-kebijakan Israel.
SERUAN UNTUK BERTINDAK
Ia menegaskan kembali bahwa kebijakan pendudukan dan genosida Israel yang sedang berlangsung tidak akan berhenti tanpa tekanan internasional. Erdoğan berjanji bahwa Turki akan terus berbicara dengan berani, membela apa yang benar, dan berdiri teguh menentang ketidakadilan, terlepas dari reaksi keras dari lobi-lobi Zionis atau aktor-aktor lainnya.
PERINGATAN TENTANG AMBISI ISRAEL YANG LEBIH LUAS
Erdoğan memperingatkan bahwa tindakan Israel saat ini di Palestina dan Lebanon merupakan bagian dari agenda yang lebih luas yang bermotif agama yang pada akhirnya dapat menargetkan wilayah Turki.
Ia menyatakan bahwa kepemimpinan Israel menyimpan ambisi ekspansionis, bahkan melibatkan sebagian Anatolia, dan bahwa perkembangan terkini sejak 7 Oktober hanya meningkatkan ancaman ini.
ANCAMAN DI IRAK DAN SURIAH
Terakhir, Erdoğan mengindikasikan bahwa, sambil memantau tindakan Israel dengan saksama, Turki juga menyadari penggunaan PKK dan kelompok serupa oleh Israel untuk membangun struktur satelit di Irak utara dan Suriah, yang dipandang Turki sebagai bagian dari upaya destabilisasi yang lebih besar di wilayah tersebut.