TRIBUNNEWS.COM - Nasib miris dialami Israel ketika serangan rudal bertubi-tubi diarahkan ke negara tersebut.
Pada Selasa (1/10/2024)malam, 181 rudal hipersonik diluncurkan Iran ke Israel yang menjadi serangan terbaru dari eskalasi serangan yang meningkat dengan cepat antara kedua negara tersebut.
Dikutip dari Associated Press (AP), Iran mengungkapkan bahwa rentetan serangan tersebut adalah pembalasan atas serangkaian serangan dahsyat yang dilancarkan Israel dalam beberapa pekan terakhir terhadap Hizbullah.
Dalam serangan tersebut, warga Israel dilaporkan berebut mencari tempat perlindungan saat sirene sebagai tanda adanya serangan udara telah berbunyi.
Menurut juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, beberapa rudal Iran berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome.
Berdasarkan laporan sementara, layanan penyelamatan nasional Israel mengumumkan adanya dua orang terluka ringan.
Di sisi lain, Kepala Staf Militer Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri menuturkan 90 persen rudal telah mengenai target.
Bagheri juga menegaskan bakal menyerang infrastruktur di seluruh Israel jika wilayahnya diserang.
Rentetan serangan tersebut, katanya, bakal diulang dengan intensitas yang lebih besar dan semua infrastruktur Israel akan menjadi sasaran," ujar Bagheri dikutip dari Al Arabiya pada Rabu.
Baca juga: PM Israel Netanyahu: Iran akan Bernasib Sama seperti Jalur Gaza dan Lebanon
Giliran Houthi Rudal Israel
Setelah Iran, giliran kelompok militan Yaman, Houthi yang melancarkan serangan rudal jelajah ke Israel pada Rabu (2/10/2024).
Dikutip dari Middle East Eye, serangan ini diumumkan langsung oleh Houthi setelah adanya serangan rudal dari Iran ke Israel.
Houthi menyebut ada tiga rudal jelajah Quds 5 yang diluncurkan ke arah negara Zionis tersebut.
“Pasukan rudal Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer yang menargetkan situs-situs militer jauh di dalam wilayah Zionis (Israel) di Palestina yang diduduki dengan tiga rudal jelajah Quds 5,” kata pernyataan itu.