News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-952: Moskow Diduga Sengaja Bocorkan Limbah Kimia ke Sungai Ukraina

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia, Vladimir Putin saat Hadir di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF). Rusia diduga sengaja membocorkan limbah kimia ke sungai Ukraina , yang mengakibatkan kematian bagi satwa liar. Tumpahan limbah beracun terdeteksi pada 17 Agustus yang berasal dari desa perbatasan Rusia, Tyotkino.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki hari ke-952 pada Rabu (2/10/2024).

Luke Harding dan Artem Mazhulin dari Slabyn, Ukraina mengeklaim Rusia diduga sengaja membocorkan limbah kimia ke sungai Ukraina, yang mengakibatkan kematian bagi satwa liar.

Tumpahan limbah beracun terdeteksi pada 17 Agustus yang berasal dari desa perbatasan Rusia, Tyotkino.

Menurut Kyiv, limbah kimia dari pabrik gula telah dibuang dalam jumlah besar ke sungai Seym.

Pencemaran tersebut, melintasi perbatasan internasional yang jaraknya hanya sekitar satu mil dan mengalir ke sungai Desna di wilayah Sumy, Ukraina, yang mengakibatkan kematian massal ikan, moluska, dan udang karang.

Selengkapnya, simak peristiwa lainnya berikut ini.

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-952:

1. Pro-Kontra Rencana Naikkan Anggaran Pertahanan

Setelah mengumumkan akan menambah anggaran pertahanan sampai 30 persen, pemerintah Rusia dihujani beragam reaksi.

"Rencana Rusia untuk menaikkan anggaran pertahanan tahun depan merupakan sebuah pelanggaran,"; kata pensiunan berusia 80 tahun Irina kepada Agence France-Presse di Moskow pada hari Selasa.

"Kita harus mengakhiri perang ini, dan menghabiskan anggaran untuk perang adalah sebuah kejahatan."

Irina (70), mengeluhkan uang pensiunnya hanya 25.000 rubel (US$260) per bulan ikut berkomentar.

"Tidak cukup untuk apa pun. Tidak untuk berobat, tidak untuk apa pun," kata Irina.

"Hanya uang receh. Orang-orang tidak terlindungi. Sungguh memalukan dan memalukan bahwa negara tidak punya uang untuk mengobati anak-anaknya sendiri."

Seorang pensiunan lainnya, Elena, berusia 68 tahun, mengatakan kepada AFP: "Penduduk negara ini tidak hidup dengan baik … Saya secara umum menentang tindakan militer dalam bentuk apa pun , di negara mana pun, di negara kita, dan secara umum di seluruh dunia."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini