TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran hebat terjadi di sebuah bus sekolah di Thailand pada Selasa (1/10/2024).
Bus tersebut mengalami kebakaran setelah menghantam pembatas beton di jalan raya di pinggiran utara Bangkok.
Bus sekolah ini mengangkut 38 siswa, mulai dari usia taman kanak-kanak hingga remaja dan enam guru, dikutip dari Global Nation Inquirer.
Akibat kecelakaan ini, 20 siswa dan 3 guru tewas.
Bangkok Post melaporkan, 16 siswa dan 3 guru mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Dari tiga pelajar terluka yang dirawat di Rumah Sakit PatRangsit untuk perawatan luka bakar, dua di antaranya harus menggunakan ventilator.
Bus sekolah ini adalah salah satu dari tiga bus yang membawa anak-anak dari sekolah Wat Khao Phraya Sangkharam di provinsi utara Uthai Thani dalam perjalanan lapangan ke museum sains di Bangkok utara.
Dalam video dirilis oleh pihak sekolah sebelum kejadian, terlihat anak-anak muda berseragam oranye yang singgah di ibu kota kuno Thailand Ayutthaya.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 12.30 siang waktu setempat diperkirakan berawal dari ketika salah satu ban bus pecah di jalan raya hingga menabrak pembatas jalan dan memicu kobaran api.
Meski begitu Menteri Perhubungan Thailand Suriya Juangroongruangkit mengatakan penyebab kecalakan sedang diselidiki.
Sopir Bus Sempat Melarikan Diri
Baca juga: Kebakaran Bus di Thailand Tewaskan 22 Siswa dan 3 Guru, Pemilik PO Sebut Unit Sudah Sesuai Standar
Pengemudi bus, yang diidentifikasi sebagai Samarn Chankut awalnya sempat melarikan diri dari tempat kejadian.
Menurut penjabat kepala polisi nasional Letnan Jenderal Polisi Kittirat Phunphet, Chankut sempat mematikan ponselnya agar tidak terlacak oleh pihak polisi.
Ia dilaporkan sempat melarikan diri ke Ang Thong.
Hingga akhirnya pada Selasa malam, Chankut memutuskan untuk menyerahkan diri ke polisi.
Saat ini, Chankut ditahan di kantor polisi Khu Khot di Pathum Thani.
Kecelakaan ini diyakini sebagai kecelakaan lalu lintas paling mematikan dalam satu dekade di Thailand.
Menurut WHO, sekitar 20.000 orang tewas setiap tahun di jalan raya kerjaan.
Rata-rata lebih dari 50 orang yang tewas per hari akibat kecelakaan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)