News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Festival Beethoven: Apa Kaitannya Musik dengan Demokrasi?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Festival Beethoven: Apa Kaitannya Musik dengan Demokrasi?

Republik Federasi Jerman merayakan konstitusinya yang berusia 75 tahun pada tahun ini.

Undang-Undang Dasar Jerman Grundgesetz meliputi perlindungan hak-hak martabat manusia, kesetaraan dan kebebasan berekspresi.

Namun demokrasi bukanlah jalan satu arah: Demokrasi tumbuh subur atas kebersamaan dalam politik dan juga dalam masyarakat, dalam seni dan musik.

"Pengalaman kami adalah bahwa budaya dan musik menawarkan semacam ruang bagi banyak orang yang akan berdebat panjang jika berbicara soal topik lainnya,” ujar pimpinan Festival Beethoven, Steven Walter, dalam debat tentang masa depan demokrasi dan tanggung jawab dalam budaya.

Musik menghubungkan orang-orang. Gubahan Ludwig van Beethoven Simfoni Kesembilan -yang merayakan hari jadinya yang ke-200 tahun ini- melambangkan tema-tema seperti kebebasan, kebersamaan, dan kesetaraan yang begitu sering didengungkan.

Namun fakta bahwa musik itu sendiri dapat berkontribusi terhadap demokrasi menjadi sesuatu yang luar biasa.

Salah satu contohnya adalah orkestra demokrasi akar rumput yang memberikan contoh kerja sama dan debat produktif – yang seringkali sulit dilakukan dalam dunia politik pada umumnya.

Demokrasi di orkestra sendiri

Hamburg Ensemble Resonanz, yang tampil di Beethovenfest, adalah orkestra demokrasi akar rumput. "Dalam sesi pleno kami membuat keputusan mendasar dan kami semua memiliki suara yang sama,” kata Tim-Erik Winzer, pemain biola pertama di orkestra tersebut dalam sebuah wawancara dengan DW.

"Keputusan besar yang terarah, seniman mana yang ingin kami ajak main dalam jangka panjang, arah repertoar mana yang ingin kami ambil, bagaimana kami berperilaku sosial dan politik dalam situasi tertentu – ini adalah hal-hal yang kami diskusikan dan putuskan dalam sidang pleno,” paparnya.

Seperti halnya di parlemen, ada juga mandat serupa di Ensemble Resonanz, dengan individu atau kelompok kecil ikut menangani topik tertentu.

Ke-21 anggotanya memilih perwakilan ini setiap dua tahun. Tim-Erik Winzer telah terpilih menjadi dewan dramaturgi sebanyak lima kali. Bersama dengan direktur pelaksana, dia memutuskan bagian mana yang akan ditambahkan ke agenda. Repertoarnya berkisar dari musik klasik hingga musik elektronik baru. Para anggotanya bekerja dengan elemen koreografi dan bereksperimen dengan kecerdasan buatan.

Para anggota mengharapkan dirigen yang bekerja dengan mereka memperlakukan mereka dengan respek. Kelompok demokrasi akar rumput hidup dari pendapatan mereka sendiri, dari dana publik dan sumbangan swasta.

Satu hal yang penting: "Uang publik yang kami terima tidak terlalu besar, sehingga bahkan senator budaya pun tidak bisa mempengaruhi kami," kata Winzer.

Hidup bersama dalam keberagaman

Pasal 3 Grundgesetz melarang segala bentuk diskriminasi berdasarkan tanah air, asal usul atau bahasa seseorang. Ada juga Konvensi Dewan Eropa tentang Perlindungan terhadap Diskriminasi Minoritas Nasional.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini